Boeing Klaim Sudah Perbaiki Perangkat 737 MAX

Baca Juga

MINEWS, INTERNASIONAL – Perusahaan pesawat terbang Boeing Co mengklaim telah menyelesaikan koreksi pada perangkat lunak simulator untuk pesawat tipe 737 MAX.

Perbaikan ini dilakukan Boeing menyusul sejumlah insiden jatuhnya beberapa pesawat dengan korban ratusan jiwa, mulai dari Lion Air di Indonesia dan pesawat Ethiopian Airlines.

Sebelumnya, banyak negara yang mencekal pemaikaian Boeing 737 MAX karena dianggap bermasalah dan tak berani mengambil risiko rawan kecelakaan. Bahkan, penjualan Boeing 737 MAX sempat anjlok, sejumlah negara juga membatalkan pesanan yang sebelumnya sudah dibuat.

Menurut juru bicara Boeing Co, Gordon Jondroe, perubahan terbaru memastikan pengalaman simulator lebih representatif di berbagai kondisi penerbangan. Hal itu juga akan meningkatkan simulasi beban gaya pada roda trim manual agar pesawat lebih terkendali.

“Boeing sudah bekerja sama dengan produsen dan regulator perangkat mengenai perubahan ini. Kami ingin memastikan pelanggan tidak terganggu,” kata Johndroe, mengutip New York Times, Jumat 17 Mei 2019.

Pesawat 737 MAX dikandangkan pada Maret setelah kecelakaan fatal Ethiopian Airlines yang menewaskan semua 157 penumpang hanya lima bulan setelah kecelakaan serupa pada penerbangan Lion Air 737 MAX yang menewaskan 189 orang.

Pada Kamis 16 Mei 2019 Boeing mengatakan telah menyelesaikan pembaruan perangkat lunak untuk 737 MAX jet, dan perusahaan juga mengajukan rencana pelatihan pilot ke Administrasi Penerbangan Federal AS (FAA).


Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini