MATA INDONESIA, MOSKOW – A mommy monster, tampaknya predikat ini layak disematkan kepada seorang ibu yang tega menghabisi nyawa buah hatinya. Kepada polisi Anastasia Baulina menceritakan bagaimana ia membunuh putranya yang baru berusia 8 tahun.
Dituturkannya, Anastasia menyiram putranya dengan bensin dan membakarnya sebagai hukuman karena sang anak memberitahu ayah tirinya bahwa sang ibu telah berselingkuh dengan laki-laki lain.
Akibat aksi bejatnya, Anastasia yang berusia 32 tahun divonis hukuman penjara selama 15 tahun. Sebuah video rekonstruksi kejahatan menunjukkan perempuan yang bekerja sebagai kasir di Kota Kursk, Rusia itu menuangkan bensin ke kepalanya sebelum menyalakannya.
Anastasia mengatakan bahwa dia tidak bermaksud untuk membakar bocah itu, tetapi jumpernya terbakar, melansri The Sun.
“Saya mengambil korek api, menempelkan korek api. Saya melemparkan korek api dan sweater anak saya terbakar. Dia mulai berlari ke taman. Saya mengejar anak saya… dia jatuh dengan posisi merangkak,” tutur Anastasia.
Namun putrinya, yang menyaksikan saudara laki-lakinya terbakar sampai mati, mengatakan kepada pihak berwenang bahwa ibunya berkata kepadanya: “Ayo pergi dan lihat bagaimana orang-orangan sawah terbakar.”
Sang putri, Natalya juga mengatakan bahwa Anastasia berteriak kepada korban saat terbakar: “Saya akan mengajari Anda untuk tutup mulut,” ucapnya.
Namun, Anastasia menepis pernyataan putrinya. Ia mengklaim hanya bermaksud untuk menghukum putranya, tetapi pengadilan terpengaruh oleh empat korek api yang dia gunakan dan gagal memadamkan api.
Korban yang bernama Andrey menderita luka bakar yang fatal dan meninggal pada hari berikutnya saat dia dipindahkan dengan ambulans dari rumah sakit ke unit spesialis luka bakar.
Ayah tiri bocah itu, Pavel Baulin, yang merupakan seorang buruh tani berusia 35 tahun itu mengatakan kepada polisi bahwa dia mendengar jeritan dan berlari untuk memadamkan api.
“Ibu tidak memadamkan api, tetapi ayah yang melakukannya. Adik ” kata Natalya kepada polisi.
Di persidangan, Anastasia juga menyangkal tuduhan perzinahan, meski ada bukti telepon bahwa ia menjalin kontak dengan laki-lain. “Saya hidup dengan satu orang, memiliki perasaan untuk orang lain,” demikian salah satu pesan dalam ponselnya.