MATA INDONESIA, JAKARTA – Partai Gerindra bakal mengumumkan susunan pengurus periode 2020-2025 pada Sabtu, 19 September 2020. Bocorannya, tak ada nama Arif Poyuono.
Berdasarkan info yang dihimpun, Jabatan Poyuono yang semula menjadi Wakil Ketua Umum (Waketum) Gerindra akan digantikan oleh Sugiono, yang juga merangkap sebagai Wakil Ketua Harian.
Sementara, Sufmi Dasco Ahmad masih akan menjabat sebagai Ketua Harian Gerindra. Selain itu, di kursi waketum ada nama Fadli Zon, Rahayu Saraswati, Putih Sari, Ferry Juliantono, Habiburokhman.
Sedangkan Sandiaga Uno akan kembali menjadi Wakil Ketua Dewan Pembina (Wawanbin) Gerindra. Posisi Sekretaris Jenderal (Sekjen) tetap dijabat Ahmad Muzani.
Terkait hal ini, Dasco mengatakan bahwa susunan pengurus baru Gerindra akan disampaikan Muzani.
“Kepengurusan Partai Gerakan Indonesia Raya akan diumumkan oleh Sekretaris Jenderal Bapak Ahmad Muzani hari Sabtu. Untuk itu diharapkan sabar untuk sampai ada pengumuman resmi dari Partai Gerindra,” katanya, Jumat 18 September 2020.
Beredar selentingan kalau tergesernya posisi Poyuono karena ia ‘menyinggung’ sang Ketum Prabowo Subianto soal isu pelanggaran HAM masa lalu. Hal ini pun dinilai Habiburokhman sebagai bentuk Kegalauan Poyuono karena tak masuk dalam kepengurusan baru Gerindra.
Untuk diketahui, di kepengurusan Gerindra sebelumnya, Poyuono menjabat Wakil Ketua Umum. Kini kepengurusan Gerindra masih menunggu SK pengesahan dari Kementerian Hukum dan HAM (HAM). Belum jelas apakah Poyuono kembali menduduki jabatan lamanya, namun ia menolak jika disebut galau soal jabatan karena manuvernya mengungkit isu HAM Prabowo.
Namun hal itu telah ditepis oleh Poyuono. Ia mengatakan dirinya tak galau sama sekali.
“Saya tidak galau. Seorang Arief Poyuono itu tidak pernah galau dan tidak pernah pusing dalam hidupnya. Apalagi dibilang dengan posisi,” ujarnya.
Di sisi lain, Habiburokhman pun meminta Poyuono tidak sakit hati jika tidak terpilih kembali sebagai Waketum. Ia juga menasihati Poyuono agar menerima apa pun penugasan partai terhadapnya.
Habiburokhman turut menjelaskan ada mekanisme keterwakilan dalam susunan para Wakil Ketua Umum di Gerindra, seperti pensiunan TNI, perempuan, hingga aktivis. Poyuono, disebut Habiburokhman, menjabat Waketum Gerindra sebagai representasi aktivis.
Sebagai informasi, Poyuono dan Habiburokhman memang sudah mengenal lama sejak keduanya menjadi aktivis 1998. Mereka pun bergabung dengan Gerindra pada tahun 2010 atas ajakan Prabowo Subianto.