BNPT Ungkap Ciri Utama Teroris: Bukan Berjanggut atau Celana Cingkrang!

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA - Pasca penusukan Menko Polhukam Wiranto, Kamis pekan lalu, pemerintah tengah gencar berburu para teroris di berbagai wilayah. Kabarnya, hingga Selasa 15 Oktober 2019 ini, sudah 22 teroris ditangkap hanya dalam kurun waktu 6 hari saja di 8 provinsi.

Merespons maraknya kelompok radikal belakangan ini, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) meminta masyarakat waspada. BNPT juga menyarankan masyarakat agar memahami seperti apa sebenarnya ciri-ciri orang yang terpapar terorisme.

Menurut Direktur Perlindungan BNPT Herwan Chaidir, masyarakat bisa mengetahui seseorang terindikasi terorisme atau tidak, bukan dari penampilan fisik seperti berjanggut, celana cingkrang atau jidat hitam.

Ciri-ciri teroris justru lebih kepada paham apa yang diimplementasikan sehari-hari. Herwan menegaskan, stereotip celana cingkrang dan dahi hitam itu teroris adalah pemahaman yang salah.

“Teroris itu berupa sikap dan tutur kata yang keras, intoleransi, anti Pancasila, anti kepada NKRI, dan mudah mengkafirkan pihak lain serta berkeinginan mendirikan khilafah ,” kata Herwan, Senin 14 Oktober.

Masyarakat diminta turut mengawasi gerak-gerik orang yang mencurigakan dan terindikasi teroris sepeti ciri-ciri yang sudah disebutkan. Jika mengetahui atau menangkap teroris, Herwan minta masyarakat segera menyerahkan ke aparat.

Meski terindikasi ciri-ciri di atas, terduga teroris tak langsung dijebloskan ke penjara, melainkan harus menjalani serangkaian pembinaan oleh BNPT, agar bisa lebih toleran dan tak menebar ketakutan lagi di masyarakat.

Paham pendirian khilafah seperti yang diinginkan kelompok teror disebutnya tak sesuai dengan konstitusi Indonesia. Ideologi Indonesia adalah Pancasila. Semua harus patuh, tanpa berusaha menggantinya dengan ideologi lain.

“Apalagi pemaksaan untuk mengubah konsep dasar pembentukan negara,” ujar Herwan.

 

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini