BNPT Endus Adanya Serangan Siber ke Sistem Digital Pemerintah

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mulai mengamati adanya serangan siber yang dilakukan kelompok radikal di Indonesia yang memiliki kemampuan teknologi digital secara canggih.

Kepala Subdirektorat Kontrapropaganda BNPT Kolonel Sujatmiko menyebut, salah satu target utama serangan siber tersebut adalah sistem digital informasi milik pemerintah, meskipun mereka belum beroperasi maksimal.

“Ada kelompok yang punya kemampuan sampai ke situ. Tapi masih tahap perencanaan,” kata kata Sujatmiko di Jakarta, Rabu 29 Mei 2019.

Secara tegas, ia berkata BNPT akan terus memastikan bahwa kelompok-kelompok radikal itu terus terpantau, sehingga jika ada serangan, maka mudah terdeteksi pelakunya.

BNPT mengklaim informasi soal kelompok radikal berkeahlian siber diperoleh secara akurat. Sumber informasi BNPT ialah jaringan radikal dan teroris se-Nusantara yang  disampaikan lewat media sosial Telegram.

“Telegram belum diblokir, tapi bisa kita lihat mereka punya sumber daya itu,” ujar Sujatmiko.

Keahlian di bidang digital juga dimanfaatkan kelompok radikal guna menyebarkan paham mereka. Contohnya film dan meme yang dianggap punya kualitas setara dengan produksi perusahaan iklan profesional.

Propaganda lewat digital informasi itu nantinya ditambah dengan propaganda tradisional berupa pertemuan tatap muka.

Berita Terbaru

Berhasil Turunkan Transaksi, Strategi Presiden Prabowo Efektif Perangi Judol

Jakarta - Di era pemerintahan Prabowo, upaya pemberantasan judi online (judol) terus digencarkan dengan melibatkan berbagai pihak. Kepala Pusat Pelaporan...
- Advertisement -

Baca berita yang ini