BMKG Ungkap Penyebab Gempa Magnitudo 5,3 di Cilacap

Baca Juga

MINEWS, JATENG – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan penyebab utama terjadinya gempa magnitudo 5,3 yang mengguncang Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah pada Sabtu 29 Juni 2019 kemarin.

Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan terjadi deformasi batuan dan mekanisme pergerakan kombinasi mendatar turun atau ‘oblique normal’.

“Gempa bumi ini disebabkan aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia,” kata Kepala Stasiun Geofisika Kelas II Banjarnegara, Setyoajie Prayoedhi, Sabtu 29 Juni 2019.

Ia menyebut, guncangan tidak hanya dirasakan di Cilacap. Warga yang berada di Bantul, Yogyakarta, Pacitan, Jawa Timur, dan Pangandaran, Jawa Barat juga sangat terasa.

Titik gempa bumi atau episenter terletak pada koordinat 8,58 LS dan 108,88 BT atau tepatnya di laut pada jarak 95 kilometer (km) selatan Kota Cilacap, pada kedalaman 61 km. Sampai saat ini belum ada laporan kerusakan yang ditimbulkan gempa bumi itu.

Hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan yang akan terjadi.

“Masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,” tutup Setyoajie Prayoedhie,” ujar Setyoajie.

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini