MINEWS, JAKARTA-Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi sejumlah daerah di Jawa Tengah bakal mengalami musim kemarau lebih awal. Selain itu ada juga yang nantinya mengalami kemarau selama tujuh bulan
Stasiun Klimatologi Semarang sebagai Unit Pelaksana Teknis BMKG di Provinsi Jawa Tengah memprakirakan secara umum kemarau di Jateng terjadi Mei namun ada yang akan dimulai pada April ini.
“Daerah yang akan mengalami musim kemarau lebih awal yaitu sebagian besar wilayah Blora, Rembang dan Wonogiri. Lalu, sebagian wilayah Pati, Jepara serta Grobogan,” kata Kepala Seksi Observasi dan Informasi, Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang, Yoga Sambodo.
Musim kemarau terpendek akan dialami di daerah Cilacap Selatan sedangkan paling lama yaitu tujuh bulan ada di Rembang bagian Timur dan Pati bagian Utara.
Sementara itu Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Semarang, Iis Widya Harmoko, menambahkan musim kemarau tahun ini di Jawa Tengah mundur satu dasarian atau sama dengan 10 hari dari norml. Dia pun mengimbau petani memperhatikam pola tanam. “Puncak kemarau kami prediksi rata-rata pada bulan Agustus 2019,” ujarnya.
Ia menambahkan, pada musim kemarau nanti tetap ada kemungkinan hujan namun dengan intensitas ringan. Sedangkan hal yang perlu diperhatikan yaitu cuaca ekstrem yang bisa terjadi pada masa peralihan musim hujan ke kemarau.
“Biasanya disertai dengan cuaca ekstrem, sebagai contoh hujan lebat yang disertai dengan petir, namun berlangsung dalam waktu yang singkat,” katanya.