BKKBN Anjurkan Pasutri Bercinta Pakai Pengaman Selama Pandemi

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menganjurkan kepada pasangan suami (pasutri) untuk bercinta menggunakan pengaman alias alat kontrasepi. Hal tersebut bertujuan untuk mencegah kehamilan di masa pandemi corona (covid-19).

“Saya tidak melarang orang berhubungan seks. Yang saya ingatkan itu kalau bisa tunda dulu kehamilannya,” kata Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo Hasto dalam siaran daring Inspirato Sharing Session beberapa waktu lalu.

Ia pun menyarankan, bagi pasutri bisa menggunakan alat kontrasepsi untuk mencegah terjadinya kehamilan.

“Cara yang kedua pakai alami. Tetapi kalau belajar alami susah dan mungkin tidak sabar, kenapa tidak pakai kontrasepsi. Selemah-lemahnya kontrasepsi pakai kondom lah atau kalau tidak pil. Jadi jangan ditahan, kalau ditahan mana tahan,” ujarnya.

Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan itu juga mengungkapkan alasan agar pasutri menunda hamil lantaran perawatan kehamilan di masa pandemi membutuhkan usaha yang lebih besar. Apalagi, kondisi daya tahan tubuh ibu hamil menurun sehingga memungkinkan seseorang terkena infeksi.

Apalagi, ada juga resiko keguguran pada 5 persen kasus kehamilan, pendarahan, serta timbulnya mual dan muntah di masa hamil muda.

“Sehingga kalau kita rencanakan dengan baik mungkin tiga bulan yang akan datang. Jangan ada hamil yang tidak terencana. Kalau tidak penting-penting amat ya tidak usah hamil,” tandasnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini