MATA INDONESIA, BALIKPAPAN – Badan Intelijen Negara (BIN) Daerah Kalimantan Timur atau Binda Kaltim kembali melaksanakan vaksinasi massal untuk 5.500 orang di Balikpapan dan Bontang.
Kepala BIN Daerah Kaltim Brigadir Jenderal Danni Koswara, untuk Balikpapan, vaksinasi bagi pelajar berlangsung di SMK 2 Balikpapan dan SMA 2 Balikpapan.
“Selain bagi pelajar, kami juga siapkan vaksin untuk masyarakat melalui door to door. Sampai saat ini sudah 16.500 dosis vaksin yang kami salurkan,” ujarnya, Senin 13 September 2021.
Sementara untuk wilayah Bontang, Binda Kaltim menyediakan 2.500 dosis vaksin. Menurut Korwil BIN Kota Bontang Nikolaus, jumlah vaksin tersebut dibagi dua.
“Khusus pelajar mendapat jatah 2.000 dosis vaksin untuk disebar di empat sekolah yakni, SMK Nusantara ada 200 dosis, Yayasan Vidatra ada 800 dosis. Sedangkan untuk yayasan YPK 700 dosis dan SMA Bahrul Ulum 300 dosis. Kalau 500 dosis vaksin sisanya buat masyarakat umum yang menyasar warga Tanjung Laut,” katanya.
Lebih lanjut, Niko menuturkan tujuan pelaksanaan vaksinasi anak sekolah dan masyarakat ini untuk membantu pemerintah dalam mempercapat target capaian herd immunity di Kota Bontang.
Pelaksanaan vaksinasi BIN ini ikut melibatkan peran dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Bontang.
“BIN harus partisipasi dalam pelaksanaan vaksinasi kepada pelajar dan masyarakat sesuai arahan Presiden RI, hal itu untuk mempercepat herd imunity dan diharapkan bisa mempercepat PTM kepada seluruh sekolah di Bontang,” ujarnya.
Terpisah Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMK 2 Balikpapan Didi Purnomo menyebut, cakupan vaksinasi di sekolahnya sudah mencapai 95 persen lebih. Dari 1.375 siswanya, 1.250 di antaranya sudah menjalani vaksinasi.
“Mereka yang belum bisa vaksin beberapa adalah penyintas,” katanya.
Soal rencana pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM), Didi menegaskan SMK 2 Balikpapan sudah siap. “Prinsipnya kita siap, tapi tentu kami menunggu arahan pemerintah dulu. Apalagi Balikpapan masih PPKM Level 4,” ujarnya.
Elis (38), orang tua siswa mengaku mendukung vaksinasi bagi pelajar. Dia berharap vaksinasi bisa mempercepat PTM di Kota Beriman.
“Semoga saja ini bisa mendukung rencana PTM, sebab kasihan anak anak kalau terus menerus belajar daring,” katanya.
Di sisi lain, dia mengaku pembelajaran daring kurang efisien. “Apalagi anak-anak justru kerap menggunakan waktu untuk bermain handphone,” ujarnya.
Nur Fatimah, siswi kelas 10 SMK 2 Balikpapan, mengaku kedua orang tuanya mendukung saat ada program vaksinasi di sekolah. “Orang tua sudah mengikuti vaksinasi, jadi mereka juga yang meminta saya ikut vaksinasi,” katanya.
Siswi 15 tahun ini mengaku tak takut divaksin. Dia yakin vaksin yang digunakan aman.
Ia juga berharap vaksinasi bagi pelajar ini bisa mendukung upaya PTM di Kota Beriman. Maklum saja, semenjak menginjak bangku SMK, Nur Fatimah belum pernah merasakan sekolah tatap muka.