BIN Daerah Kalteng Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir di Desa Hanjalipan

Baca Juga

MATA INDONESIA, KOTIM – Badan Intelijen Negara (BIN) Daerah Kalimantan Tengah atau Binda Kalteng menyalurkan bantuan bagi korban terdampak banjir di Desa Hanjalipan, Kecamatan Kota Besi, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim).

Kabinda Kalteng Brigjen TNI Sinyo, S.IP, MM saat hadir secara langsung di lokasi bencana mengatakan bahwa kegiatan tersebut merupakan program dari Binda Kalteng yang bertujuan untuk membantu masyarakat dan merupakan bentuk kepedulian BIN kepada masyarakat.

“Ini merupakan bentuk kepedulian kita kepada masyarakat yang terkena bencana agar teringankan bebannya,” ujarnya dikutip Selasa, 7 September 2021.

Ia juga menjelaskan bahwa kegiatan ini dilakukan sesuai arahan dari Kepala BIN agar selalu hadir di tengah-tengah masyarakat, terutama yang sedang mengalami musibah.

Kegiatan ini pun mendapat apresiasi dari Kepala Desa Hanjalipan Sapransyah. “Saya mewakili warga desa mengucapkan terimakasih dan apresiasi yang tinggi kepada BIN dan Kabinda Kalteng yang telah meninjau, memberikan perhatian, serta menyerahkan bantuan kepada kami yang terdampak banjir,” katanya.

Ia juga mengungkapkan bahwa banjir terjadi sejak 25 Agustus 2021 lalu dan hingga 6 September 2021, dengan ketinggian air berkisar antara 50 cm hingga 2 meter.

Adapun jumlah warga yang terdampak 427 KK, 313 4umah, atau 1.740 jiwa. Sedangkan fasilitas umum yang terdampak antara lain 1 Kantor Desa dan Balai Desa, 3 unit Sekolah yaitu TK, SDN, Madrasah, 1 Masjid, 2 Mushola.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini