Bikin Bangga, TNI Bebaskan Warga AS dari Sekapan Bandit di Kongo

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Kontingen Garuda (Konga) kembali membuat harum nama Indonesia setelah membebaskan warga Amerika Serikat dari sekelompok bandit bersenjata di Kongo.

Informasi tersebut diunggah di Instagram Pusat Penerangan TNI dan dikutip Selasa 21 Juli 2020.

Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) TNI Kontingen Garuda (Konga) XXXIX-B Rapid Deployable Battalion (RDB) Mission de lOrganisation des Nations Unies pour La Stabilisation en République Démocratique du Congo (MONUSCO), Kolonel Inf. Daniel Lumban Raja mengungkapkan pembebasan sandera itu berawal dari informasi Chief dan MSF team kepada Komandan Static Combat Deployment (SCD) Lulimba Mayor Inf. Yoni.

Mereka akan melakukan negosiasi dengan kelompok bandit yang menculik Warga Negara Amerika Serikat bernama Sarah.

Perempuan itu telah disekap sekitar 16 hari di markas banddit di Perkampungan Ake sekitar 10 kilometer dari Markas SCD Lulimba.

Komandan SCD Lulimba bersama Chief Village, Regiment Commander FARDC, Commander Local Police, Team MSF di Kampung Lulimba segera melakukan briefing untuk merencanakan negosiasi pembebasan tersebut. Terutama untuk mengantisipasi terburuk dari rencana itu.

Akhirnya negosiasi dengan kelompok Bandit yang berjumlah tiga orang yang bersenjata tiga pucuk senjata AK-47 menemukan titik terang.

Mereka bersedia membebaskan sandera, namun tidak diungkap alasannya. Kondisi sandera saat dibebaskan secara umum stabil dan segera menjalani pemeriksaan kesehatan lebih lanjut.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini