Biar Ngga Miskom! Jokowi Intruksikan Jajarannya untuk Komunikasi Blusukan ke Masyarakat

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta kepada jajarannya untuk melakukan komunikasi blusukan kepada masyarakat terkait penyampaian kebijakan pemerintah. Hal itu disampaikan oleh Juru Bicara Presiden RI, Fadjroel Rachman.

“Beliau berharap semua jajarannya menyampaikan kebijakan beliau melalui komunikasi langsung kepada masyarakat, komunikasi blusukan,” ujar Fadjroel dalam webinar Refleksi Satu Tahun Pemerintahan Jokowi-Amin, yang diselenggarakan secara virtual di Jakarta, Senin 26 Oktober 2020.

Fadjroel menyampaikan komunikasi blusukan ini dalam bahasa ilmu adalah engangement communication atau menyampaikan kebijakan melalui komunikasi kepada publik secara langsung dari hati ke hati dan melakukan komunikasi secara dialogis dengan masyarakat.

“Melalui komunikasi blusukan ini, kami ingin kebijakan Presiden sampai langsung kepada rakyat di tengah tantangan era disrupsi digital dan maraknya persebaran hoaks,” katanya.

Pada masa pandemi Covid-19, kata Fadjroel, konsep komunikasi yang dilakukan presiden adalah komunikasi demokratis. Presiden, menurut dia, memanfaatkan media massa dan media sosial dengan proses komunikasi sosialisasi, edukasi dan kampanye langsung kepada masyarakat.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Respon Cepat Pemerintah Kunci Keberhasilan Hadapi Karhutla

Oleh: Ricky Rinaldi Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) merupakan salah satu bencana ekologis yang kerapmenjadi ancaman serius di Indonesia, terutama saat musim kemarau tiba. Namun, tahun 2025 ini, Indonesia menunjukkan kemajuan signifikan dalam mengendalikan karhutla berkat respon cepatdari pemerintah, khususnya pemerintah daerah. Keberhasilan ini bukan hanya hasil kebetulan, melainkan buah dari sinergi lintas sektor, kesiapsiagaan, serta kerja kolaboratif antara berbagaielemen seperti Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), TNI, Polri, Manggala Agni, damkar, dan masyarakat. Kepala BNPB, Letjen TNI Dr. Suharyanto, menyampaikan bahwa langkah cepat dan sigapmenjadi kunci utama dalam mengendalikan karhutla sebelum api meluas dan sulit dikendalikan. Ia menekankan pentingnya pemadaman sejak api masih kecil agar tidak berkembang menjadikebakaran besar. Ia juga mengingatkan semua pihak agar tetap waspada menghadapi musimkemarau dan tidak lengah dalam menjaga kesiapsiagaan. Sikap proaktif ini terbukti efektif, seperti yang terjadi di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat. Karhutla yang melanda kawasan perbukitan Harau berhasil dikendalikan meskipunmenghadapi medan geografis yang sulit, yakni bukit terjal berbatu. Hanya sekitar dua hektarelahan yang terbakar berkat kerja cepat tim gabungan. Hal serupa terjadi di Kabupaten Toba, Sumatera Utara, di mana karhutla seluas 10 hektare berhasil ditangani tanpa meluas lebih jauh. Keberhasilan ini tidak terlepas dari peran aktif pemerintah daerah dan tim tanggap darurat di lapangan. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini