Berkat Food Estate Kapuas dan Pulau Pisang Bisa Swasembada Pangan

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Swasembada pangan di dua kabupaten di Kalimantan Tengah (Kalteng), yaitu Kapuas dan Pulau Pisang melalui program food estate atau lumbung pangan baru.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mengatakan, pihaknya sangat berkomitmen dalam upaya pengembangan dan penyuksesan food estate.

”Melalui program pengembangan food estate, kami akan berupaya mencukupi kebutuhan pangan masyarakat nasional. Apalagi yang dikembangkan di sini adalah multikomoditas,” katanya, Jumat 4 Maret 2022.

Saat panen semua kebutuhan bisa terpenuhi. Baik komoditas tanaman pangan seperti padi, hortikultura, perkebunan, dan ternak.

Direktur Jenderal (Dirjen) Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Ali Jamil mengatakan, program food estate terrealisasi untuk mendukung tujuan pembangunan nasional. Pembangunan nasional yaitu menyediakan pangan untuk seluruh rakyat, meningkatkan kesejahteraan petani, dan menggenjot ekspor.

Food estate adalah benteng ketahanan pangan nasional. Kami ingin program ini berjalan lancar tanpa kendala. Program ketahanan pangan perlu untuk lebih kuat,” ujar Ali.

Ali menjelaskan, program food estate sejak 2021 memiliki lima target pencapaian hingga 2024.

“Ada beberapa target capaian yang ingin kami raih hingga 2024 mendatang. Pertama, terlaksananya penataan ruang dan pengembangan infrastruktur wilayah untuk kawasan sentra produksi pangan yang berkelanjutan,” ujarnya.

Kedua, sebut dia, meningkatnya produksi, indeks pertanaman, dan produktivitas pangan melalui pertanian presisi.

Capaian ketiga, yaitu terbangunnya sistem logistik, pengolahan dan nilai tambah, distribusi serta pemasaran berbasis digital.

Keempat, imbuh Ali, terbangunnya korporasi petani yang mampu dan berdaya guna untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan petani.

”Terakhir, meningkatnya daya dukung ekosistem hutan dan gambut untuk mendukung keberlanjutan kawasan sentra produksi pangan,” ujarnya.

Pengembangan lahan rawa di Kalteng sebagai wilayah pengembangan food estate memiliki beberapa keunggulan. Seperti lahan kering atau tadah hujan.

Ia menyebut, setidaknya ada delapan keunggulan tersebut. Yaitu

  • Ketersediaan lahan cukup luas
  • Sumber daya air melimpah
  • Topografi relatif datar
  • Akses ke lahan dapat melalui sungai
  • Sudah banyak jalan darat serta lokasi lebih tahan deraan iklim.

Adapun keunggulan lainnya, yaitu rentang panen yang panjang, khususnya padi dapat mengisi masa paceklik di daerah bukan rawa, keanekaragaman hayati dan sumber plasma nutfah cukup kaya, serta mempunyai potensi warisan budaya dan kearifan lokal yang mendukung.

“Sejak 2020 di lokasi food estate sudah mulai membenahi infrastruktur tata kelola air irigasi oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR). Sampai dengan 2024 seluruh infrastruktur irigasi dapat berfungsi dengan baik,” kata Ali.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini