Berkah Nyepi, 1.115 Narapidana Hindu Dapat Remisi Khusus

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Sebanyak 1.115 narapidana beragama Hindu mendapatkan remisi khusus dalam momen Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1943, Minggu 14 Maret 2021.

Berdasarkan catatan Ditjen Permasyarakatan (Pas) Kementerian Hukum dan HAM, napi paling banyak mendapat remisi berada di Bali.

“Selain sebagai bentuk kehadiran negara untuk memberikan penghargaan dan perhatian bagi narapidana, pemberian remisi ini diharapkan dapat memotivasi narapidana untuk menjadi insan yang lebih baik dan tetap berperilaku sesuai aturan dalam kehidupan sehari-hari,” kata Dirjen Pas Kemenkumham, Reynhard Silitonga dalam keterangan resmi.

Berikut rincian narapidana yang mendapat remisi khusus Nyepi:

1. Remisi khusus I atau pengurangan sebagian
– 213 napi menerima remisi 15 hari
– 764 napi menerima remisi 1 bulan
– 116 napi menerima remisi 1 bulan 15 hari
– 20 napi menerima remisi 2 bulan

2. Remisi khusus II atau langsung bebas
– 2 napi langsung bebas usai menerima remisi 15 hari

Reynhard menyebut napi terbanyak penerima remisi khusus ini berasal dari Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkum HAM) Bali, yaitu 768 orang. Setelah itu, dari Kalimantan Tengah sebanyak 82 napi, lalu dari Sulawesi Selatan sebanyak 51 orang.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini