Mata Indonesia, Tarakan- Tahukah kalian di era disrupsi teknologi digital ini telah banyak perkembangan dan perubahan di segala bidang secara fundamental. Salah satunya digitalisasi transaksi pembayaran yang kini cukup memindai melalui teknologi Quick Response Code (QR Code).
Kemajuan teknologi inilah yang membuat penggunaan uang fisik dalam kehidupan sehari-hari mulai berkurang karena munculnya kemudahan dalam sistem pembayaran nontunai. Hal ini tentu membuat Bank Indonesia (BI) terus meningkatkan akselerasi dengan mendorong masyarakat untuk menggunakan QR Code Indonesian Standard (QRIS) sebagai layanan pembayaran nontunai di Indonesia.
Seperti yang dilakukan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara), yang terus menargetkan peningkatan penggunaan QRIS di Kaltara.
Target ini bukan sembarang target gaes! Pasalnya pertumbuhan penggunaan QRIS di Kaltara terus menunjukkan tren positif. Berdasarkan release yang dikeluarkan BI Kaltara, pada Februari 2023, total pengguna QRIS di Kaltara mencapai 55.299.
Angka ini meningkat sebanyak 1.609 pengguna jika dibandingkan pada 31 Desember 2022 lalu yakni sebesar 53.609. Dengan demikian, secara tahun kalender jumlah pengguna di Kaltara mengalami peningkatan sebesar 3 persen (ytd).
Pertanyaannya, apa saja keuntungan penggunaan QRIS sebagai pembayaran nontunai di era milenial saat ini?
Mengutip dari laman Bank Indonesia, Quick Response Indonesian Standard (QRIS) merupakan kode QR standar yang diatur oleh Bank Indonesia (BI) dan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) untuk memfasilitasi pembayaran tanpa uang tunai di Indonesia. QRIS terbit pertama kali pada 17 Agustus 2019, dan dikembangkan industri sistem pembayaran bersama Bank Indonesia.
QRIS memiliki sejumlah keuntungan, di antaranya :
1.) QRIS menawarkan transaksi cepat, mudah, murah, efektif, dan terjamin keamananya.
2.) Teknologi pembayaran ini jauh lebih sederhana daripada teknologi sebelumnya.
3.) Pembayaran dengan QR umumnya ditujukan untuk transaksi retail atau kecil. Sehingga keberadaannya cocok untuk membantu transaksi UMKM, sekaligus mendukung tahapan digitalisasi UMKM yang memang sangat diperlukan saat ini.
4.) pembayaran dengan QR memudahkan tracking pemasukan daerah sehingga mengurangi kebocoran pendapatan.
5.) Dengan menggunakan QRIS, seseorang tidaklagi perlu khawatir terhadap peredaran uang palsu karena transaksi dilakukan secara non tunai melalui barcode.
6.) Kemunculan QRIS menjadi alternatif solusi untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia di tengah pandemi Covid-19. Hal ini lantaran QRIS menawarkan transaksi pembayaran tanpa perantara fisik sehingga kontak langsung dapat diminimalisir