Berhasil Dialog dengan Puluhan Tokoh Adat, Staf Khusus Presiden Sebut Mahfud MD Ciptakan Sejarah Papua

Baca Juga

MINEWS.ID, JAKARTA – Staf khusus Presiden Jokowi yang juga Ketua Masyarakat Adat Papua, Lenis Kogoya menyebut pendekatan yang dilakukan Menko Polhukam Mahfud MD dengan masyarakat Bumi Cendrawasih itu mengukir sejarah. Sebab, seluruh tokoh adat di timur Indonesia tersebut rela menghadiri undangannya sehingga kondisi Papua, Minggu 1 Desember 2019 benar-benar aman.

“Ini sejarah baru Papua,” ujar Lenis dalam sebuah wawancara televisi, Minggu sore.

Menurut Lenis, dialog Mahfud dengan 80 tokoh sungguhan dari seluruh kabupaten, kota dan wilayah adat se Papua tidak pernah terjadi sebelumnya.

Lenis mengungkapkan hal itulah yang disebut mendekati Papua dengan hati, bukan sekadar pendekatan keamanan.

Kesan serupa juga diungkapkan sendiri oleh Mahfud melalui akun twitternya. Menurutnya, semua sudut kota Jayapura penuh dengan kedamaian dan keakraban.

Menurut pengamatannya, masyarakat asik ngobrol santai, anak-anak berlarian gembira, toko-toko dan warung-warung terbuka serta bergerak dengan riang gembira.

Tanah Papua menurutnya adalah ujung timur Indonesia yang sangat indah. Mantan Ketua MK itu pun mengajak siapa saja yang menginginkan ketenangan agar mendatangi Papua.

“Rindu ketenangan? Disana OK,” begitu ajakan Mahfud.

Pada Sabtu 30 November 2019, Mahfud MD bertemu dan berdialog dengan tokoh adat serta tokoh masyarakat Papua di Kota Jayapura.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini