Berbarengan dengan Upacara Adat, Binda Sulsel Gelar Vaksinasi di Toraja Utara

Baca Juga

MATA INDONESIA, MAKASSAR – Gelar upacara adat yaitu Rambu Solo, Badan Intelijen Negara Daerah (Binda) Sulawesi Selatan (Sulsel) menggelar vaksinasi di kawasan Toraja Utara.

Upacara adat Rambu Solo adalah upacara adat pemakaman sebagai bentuk penghormatan terakhir kepada seseorang yang sudah meninggal. Masyarakat Toraja memandang kematian sebagai perpindahan orang dari dunia ke tempat alam roh untuk peristirahatan (Puya).

Saat upacara selesai, Binda Sulsel yang menggandeng Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Toraja Utara (Torut) mengadakan vaksinasi massal.

Kegiatan itu berlangsung di Jalan Poros Tallunglipu, Torut, Sabtu, 29 Januari 2022. Adapun target vaksinasi adalah masyakarat yang ikut memeriahkan acara adat tersebut.

Koodinator Wilayah (Korwil) Torut Binda Sulsel, Naota mengatakan bahwa acara pemakaman adat suku Toraja ini merupakan momen yang tepat. Sebab, ratusan bahkan ribuan warga Torut datang dari pelosok. ”Mereka ingin ikut memeriahkan acara tersebut sehingga bisa menjadi peluang untuk melaksanakan vaksinasi massal,” ujarnya.

Dengan menjadikan vaksinasi sebagai rangkaian acara, kegiatan tersebut mendapatkan respons positif dari masyarakat Toraja Utara.

Salah satunya Camat Tallunglipu, Daud Pallangan. Ia menyambut hangat vaksinasi tersebut dan sangat berterima kasih kepada Pemkab Torut serta Binda Sulsel. Sebab, telah berupaya untuk melaksanakan vaksinasi di daerahnya.

“Vaksinasi seperti ini akan terus kami laksanakan dengan kemasan yang lebih menarik lagi agar antusiasme masyarakat untuk mengikuti vaksinasi terus meningkat. Dengan demikian kita bisa mewujudkan Sulsel yang bebas dari pandemi,” ujarnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini