Berbagai Pelatihan dalam Program AMANAH Binaan BIN Hadirkan Narasumber Berkompeten

Baca Juga

Badan Intelijen Negara Republik Indonesia (BIN RI) mampu menghadirkan berbagai narasumber yang sangat berkompeten untuk mengisi banyaknya materi pelatihan serta binaan dalam program Aneuk Muda Aceh Unggul dan Hebat (AMANAH). Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) yang hebat dalam menghadapi tantangan di masa depan yang begitu kompleks.

Pemilihan siapa narasumber yang akan mengisi sebuah materi tentu menjadi hal yang sangat penting, karena jangan sampai justru pihak yang hadir kurang berkompeten dalam bidang tertentu yang mereka bahas. Karena hal tersebut berkaitan dengan kebaikan banyak pihak, utamanya generasi muda di wilayah berjuluk Negeri Rencong itu.

Maka dari itu, berbagai ajang pelatihan, didikan serta pembinaan paling tepat yang bisa generasi muda Aceh ikuti adalah dalam Program AMANAH binaan lembaga pimpinan Jenderal Polisi (Purn) Prof. Dr. Budi Gunawan tersebut, lantaran di dalamnya banyak sekali menghadirkan para narasumber yang berkompeten di bidangnya demi membantu dan menyebarluaskan ilmu bermanfaat untuk anak muda.

Salah satu pelatihan bermanfaat yang AMANAH berikan adalah berkaitan dengan pemanfaatan perkembangan serta kemajuan teknologi, informasi dan komunikasi di jaman sekarang ini, yang mana apabila mendapatkan pengelolaan yang baik dan benar, maka bukan tidak mungkin bisa mendatangkan peningkatan kesejahteraan.

Dalam Program AMANAH, terdapat pelatihan akan banyak model bisnis yang sangat relevan pada jaman saat ini, seperti halnya bisnis dropshipping yang memungkinkan para anak muda Aceh mengalami peningkatan kesejahteraan dengan berjualan barang apapun memanfaatkan internet.

Tidak tanggung-tanggung, bahkan pada jaman sekarang ini, bagaimana hasil akan keuntungan bisnis model yang memanfaatkan kemajuan teknologi di dunia digital atau internet sangatlah melimpah.

Bukan hanya itu, namun terdapat pula bisnis sosial media sebagai content creator, sehingga kini sebenarnya sudah tidak ada alasan lagi para pemuda untuk kesulitan mencari tambahan penghasilan karena mereka bisa menjadi apapun dengan pemanfaatan internet, yakni seperti seorang youtuber, selebgram ataupun menjadi seorang tiktokers.

Dari menjalankan bisnis di sosial media melalui seorang content creator tersebut, maka anak muda bisa mendapatkan keuntungan dari datangnya iklan, sponsor atau hal lainnya. Seluruh hal tersebut merupakan sekilas gambaran dari bagaimana kemajuan teknologi pada jaman sekarang ini mampu menghasilkan uang untuk meningkatkan taraf ekonomi seseorang.

Segala pembahasan tersebut, telah Pemerintah RI siapkan melalui Badan Intelijen Negara dengan adanya Program AMANAH yang di dalamnya menghadirkan banyak narasumber sangat berkompeten serta ahli di bidang itu.

Sebagai salah satu contoh kegiatan yang pernah terlaksana, Aneuk Muda Aceh Unggul dan Hebat menggelar talkshow bertajuk ‘Teknologi Jadi Cuan, Kenapa Tidak?’ yang menjadi sebuah ajang diskusi serta memfasilitasi seluruh generasi muda asal wilayah berjuluk Serambi Mekkah itu agar mereka terus mampu mengembangkan teknologi dan kreativitasnya.

Pada kegiatan tersebut, AMANAH menghadirkan beberapa narasumber yang sangat berkompeten di bidang itu seperti Mulkan Fadhil, Fakrullah Maulana, Muhammad Tadjuddin dan Dennis Adhiswara.

Bahkan, juga turut hadir pula influencer tenama di Indonesia seperti Thariq Halilintar dan Aaliyah Massaid yang menjadi representasi dari anak muda serta ratusan pemuda Aceh lainnya.

Dennis Adhiswara yang juga merupakan seorang aktor menyampaikan bahwa dirinya sangat yakin dengan kehadiran Program AMANAH binaan BIN, lantaran menjadi dukungan penuh terhadap perkembangan bisnis rintisan atau start-up lokal kreasi anak muda. Dirinya juga menilai bahwa program tersebut merupakan bentuk langkah sangat strategis dalam memajukan ekosistem teknologi di Aceh.

Pemerintah RI melalui BIN terus memberikan perhatian dan juga sumber daya yang melimpah serta sangat memadai, sehingga bukan tidak mungkin akan terlahir banyak inovasi bahkan berkelas dunia yang bisa muncul dari daerah berjuluk Negeri Rencong tersebut.

Keberadaan Program AMANAH sendiri menjadikan seluruh anak muda setempat terus berinovasi, berkolaborasi dan membangun jaringan. Mereka semua kini memiliki wadah dan fasilitas sangat memadai untuk bisa secara bersama-sama serta saling bergandengan tangan dalam menyelesaikan sebuah permasalahan.

Sementara itu, peneliti kendaraan listrik sekaligus dosen Program Studi (Prodi) Teknik Mesin dari Universitas Syiah Kuala (USK), Muhammad Tadjuddin menilai bahwa keberadaan Program AMANAH binaan BIN mampu mengajak kepada seluruh anak muda Aceh untuk jauh lebih giat lagi di bidang teknopreneur.

Terlebih, sebenarnya pada dasarnya orang Aceh sendiri memang sangat gemar dalam dunia bsinis, sehingga bidang teknologi sebagaimana perkembangan jaman saat ini memang menjadi hal yang sangat penting untuk terus mengalami perkembangan di wilayah itu.

Berbagai macam pelatihan, kegiatan, binaan dan juga didikan dalam Program AMANAH binaan BIN mampu terus mendongkrak terjadinya perkembangan di sana, terlebih karena terus menghadirkan para narasumber yang sangat berkompeten dalam bidang mereka untuk mengisi materi dan membagikan ilmunya kepada para generasi muda.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Waspada Hoaks OPM, TNI : Rumah Bupati Puncak yang Dibakar Bukan PosMiliter

Oleh: Loa Murib Kelompok separatis Organisasi Papua Merdeka (OPM) kembali menunjukkan pola lama merekadalam menutupi aksi brutal yang dilakukan terhadap masyarakat sipil. Dalam upayamembenarkan tindak kekerasan, OPM menyebarkan disinformasi bahwa rumah milik BupatiPuncak dan kantor Distrik Omukia yang mereka bakar di Papua Tengah merupakan pos militeryang digunakan oleh TNI. Tuduhan tersebut segera dibantah secara resmi oleh pihak militer danterbukti tidak memiliki dasar fakta. TNI melalui Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih, Kolonel Infanteri CandraKurniawan, memberikan klarifikasi bahwa bangunan yang dibakar oleh OPM tidak difungsikansebagai markas militer. Tindakan pembakaran itu murni merupakan aksi kriminal yang disengajauntuk menciptakan ketakutan, mengganggu ketertiban umum, dan mencoreng wibawa negara di mata masyarakat Papua. Bantahan ini menjadi penegasan bahwa OPM kembali menggunakanstrategi disinformasi untuk mengaburkan realitas dan membangun opini publik yang menyesatkan. Disinformasi semacam ini memperjelas bahwa OPM tidak hanya mengandalkan kekerasanbersenjata, tetapi juga propaganda informasi sebagai instrumen perlawanan mereka. Merekamenciptakan narasi seolah-olah aparat keamanan adalah pihak yang menyebabkan keresahan, padahal masyarakat sipil justru menjadi korban utama dari aksi teror yang dilakukan olehkelompok tersebut. Manipulasi informasi yang dilakukan OPM jelas bertujuan untuk merusakkepercayaan publik terhadap negara dan aparat keamanan. Kejadian yang menimpa Kabupaten Yahukimo menjadi contoh konkret betapa kejamnya aksiOPM. Dalam serangan yang dilakukan belum lama ini, seorang pegawai honorer PemerintahKabupaten Yahukimo tewas akibat kekerasan yang mereka lakukan. Insiden ini menunjukkanbahwa OPM telah melampaui batas kemanusiaan dan menjadikan nyawa warga sipil sebagai alattawar dalam narasi perjuangan mereka yang keliru. Merespons insiden tersebut, aparat gabungan dari Satgas Operasi Damai Cartenz bergerak cepatbegitu mendapat laporan dari jajaran Polres Yahukimo. Tim langsung turun ke lokasi kejadian, melakukan evakuasi korban ke RSUD Dekai, mengamankan tempat kejadian perkara, sertamengumpulkan bukti-bukti untuk mengungkap pelaku. Kecepatan ini menunjukkan bahwanegara tidak tinggal diam dalam menjamin perlindungan bagi rakyat, dan siap menghadapisegala bentuk teror yang mengancam stabilitas wilayah. Kepala Operasi Satgas Damai Cartenz, Brigjen Pol Faizal Ramadhani, menegaskan bahwaseluruh aksi kekerasan yang dilakukan oleh kelompok separatis akan ditindak secara tegas sesuaihukum. Penegakan hukum ini bukan hanya penting untuk memberikan keadilan bagi para korban, tetapi juga menjadi pernyataan tegas bahwa kekuatan bersenjata tidak akan dibiarkanmerusak keutuhan dan kedamaian di Papua. Kekejaman OPM, yang ditunjukkan melalui aksi pembakaran, pembunuhan, serta provokasiberulang, memperlihatkan bahwa kelompok ini bukanlah representasi perjuangan rakyat Papua. Sebaliknya, mereka adalah ancaman nyata yang menghalangi pembangunan dan menimbulkanketakutan di tengah masyarakat. Klaim mereka sebagai pembebas Papua tidak sejalan dengankenyataan bahwa mereka justru memperparah penderitaan rakyat melalui aksi-aksi brutal yang dilakukan. Kasatgas Humas Damai Cartenz, Kombes Pol Yusuf Sutejo, mengimbau masyarakat untuk tidakterprovokasi oleh informasi yang belum terverifikasi. Ia menegaskan bahwa perlindunganterhadap masyarakat sipil menjadi prioritas utama. Dalam situasi seperti ini, partisipasi aktif dariwarga untuk melaporkan aktivitas mencurigakan di lingkungannya menjadi elemen pentingdalam menjaga keamanan. Negara juga terus menunjukkan komitmennya untuk hadir tidak hanya melalui pendekatankeamanan, tetapi juga melalui pembangunan yang merata dan berkelanjutan. Berbagai program pembangunan infrastruktur, kesehatan, pendidikan, serta pemberdayaan ekonomi telahdigulirkan sebagai bentuk nyata perhatian pemerintah terhadap kesejahteraan rakyat Papua. Kehadiran negara di Papua bukanlah dalam bentuk represi, tetapi dalam wujud pelayanan danpemberdayaan. Narasi OPM yang menyebut Papua berada dalam penjajahan adalah bentuk manipulasi sejarah. Papua merupakan bagian sah dari Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan hal itu telahditegaskan melalui proses hukum dan politik yang diakui secara nasional maupun internasional. Setiap upaya untuk memisahkan diri dari Indonesia, apalagi melalui kekerasan bersenjata danpropaganda menyesatkan, merupakan pelanggaran terhadap konstitusi yang harus ditindak tegas. Kesadaran masyarakat Papua akan pentingnya perdamaian kini semakin menguat. Kolaborasiantara tokoh adat, tokoh agama, dan masyarakat sipil dalam menjaga ketertiban dan menolakaksi kekerasan menjadi sinyal kuat bahwa Papua ingin maju bersama dalam bingkai NKRI. Kekuatan kolektif masyarakat ini menjadi benteng terdepan dalam menangkal pengaruh burukdari kelompok separatis. Mengecam tindakan keji OPM dan membongkar propaganda mereka bukan semata-matatanggung jawab aparat keamanan. Ini adalah kewajiban moral seluruh rakyat Indonesia dalammenjaga keutuhan bangsa dan memperjuangkan masa depan Papua yang aman dan sejahtera. Sudah terlalu banyak korban yang jatuh akibat disinformasi dan kekerasan yang dibungkusdengan dalih perjuangan. Penegakan hukum, pendekatan informasi yang jernih, serta pembangunan yang inklusif harusterus diperkuat untuk mengikis pengaruh kelompok separatis. Dengan semangat kebersamaandan kehadiran negara yang nyata,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini