Berantem di Twitter, Jokowi ‘Tegur’ Gibran dan Kaesang, Masalah Apa?

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA-Dua anak presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming dan Kaesang Pangarep selalu menjadi sorotan masyarakat hingga media. Kali ini, mengenai cuitan keduanya yang terlihat ribut di Twitter dalam mempromosikan usahanya masing-masing.

Nah, hal itu ternyata diperhatikan Jokowi. Jokowi pun ‘turun tangan’. Jokowi me-retweet cuitan Kaesang yang berisi tagar #SAYNOTOMARKOBAR. Cuitan Kaesang itu disertai gambar ‘ngapain beli narkoba kalau 25k bisa buat bahagia’.

Seperti diketahui, Kaesang punya usaha Sang Pisang sementara Markobar adalah usaha milik Gibran. Jokowi meminta Kaesang dan Gibran jangan berantem.

“Aduh …. @kaesangp dan @Chilli_Pari kalian nih jauh dari orang tua, sudah punya usaha sendiri, masih suka berantem. Yang rukun dong,” tulis Jokowi, Selasa 5 Maret 2019.

Kaesang langsung minta ampun kepada Jokowi. “ampun pak ampun 🙏🏼🙏🏼🙏🏼 saya akan mengulanginya lagi,” tulis Kaesang.

Selama ini, Jokowi memang beberapa kali bicara soal bisnis kedua orang anaknya itu. Jokowi bicara tentang anak-anaknya yang memilih jalan usaha masing-masing.

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini