Beraliansi dengan AS dan Inggris, Australia Dihadiahi Rudal Jelajah Jarak Jauh Tomahawk

Baca Juga

MATA INDONESIA, WASHINGTON – Australia mengungkapkan bahwa mereka akan memperoleh rudal jelajah jarak jauh Tomahawk dari Amerika Serikat (AS). ‘Hadiah’ ini mereka dapatkan usai menjalin aliansi dengan AS dan Inggris guna meningkatkan kemampuan militer dalam menghadapi persaingan dengan Cina.

“Kami akan meningkatkan kemampuan serangan jarak jauh kami, termasuk rudal jelajah Tomahawk yang akan diterjunkan ke kapal perusak kelas Hobart Angkatan Laut Australia dan rudal gabungan udara-ke-permukaan yang diperluas untuk kemampuan Angkatan Udara Australia kami,” tegas Perdana Menteri Australia, Scott Morrison.

Bukan hanya itu, Australia juga akan memperoleh armada kapal selam nuklir baru sebagai bagian dari pakta trilateral antara Negeri Kanguru dengan Amerika Serikat dan Inggris.

Akuisisi yang direncanakan yang datang sebagai bagian dari pakta yang diumumkan dalam pertemuan video oleh Morrison, dengan mitranya dari Inggris Boris Johnson dan Presiden AS Joe Biden pasti akan menimbulkan keributan di Negeri Tirai Bambu.

Akan tetapi, langkah tersebut mendapat kecaman dari Prancis, yang telah merundingkan penjualan kapal selam konvensional bernilai miliaran USD ke Australia.

“Pekerjaan untuk memungkinkan Australia membangun kapal selam bertenaga nuklir akan memastikan bahwa mereka memiliki kemampuan paling modern yang kita butuhkan untuk bermanuver dan bertahan melawan ancaman yang berkembang pesat,” kata Presiden Joe Biden.

Ketiga pemimpin negara tersebut memastikan bahwa kapal selam tersebut tidak akan bersenjata nuklir dan hanya didukung dengan reaktor nuklir. Para pemimpin tersebut juga tidak menyebut Cina dalam pembukaan kemitraan yang kemudian mendapat julukan AUKUS –yang merupakan akronim tiga negara.

“Dunia kita menjadi lebih kompleks, terutama di kawasan, Indo-Pasifik. Ini mempengaruhi kita semua. Masa depan Indo-Pasifik akan berdampak pada semua masa depan kita,” kata Morrison.

Sementara PM Boris Johnson mengatakan mereka akan bekerja bersama-sama untuk menjaga stabilitas dan keamanan di Indo-Pasifik, seperti dilansir Straits Times, Jumat, 17 September 2021.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini