Bentrokan Kembali Pecah di Nagorno-Karabakh

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Bentrokan baru terjadi antara Azerbaijan dan pasukan etnis Armenia di wilayah sengketa, Nagorno-Karabakh sehari setelah perbincangan di Washinton. Sebagai mana diketahui, Menteri Luar Negeri kedua negara bertemu dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo baru-baru ini.

Ketiga negara akan membahas mengenai upaya mengakhiri pertempuran di wilayah Nagorno-Karabakh yang telah berlangsung sejak 1990. Kedua pihak secara terpisah menyatakan jika Menlu Armenia, Zohrab Mnatsakanyan dan Menlu, Azerbaijan, Jeyhun Bayramov akan bertemu dengan Pompeo.

Meski demikan, dua negara eks Uni Soviet tersebut memastikan tidak akan ada pertemuan trilateral dalam mencari solusi damai untuk wilayah sengketa tersebut.

Melansir Reuters, Minggu, 25 Oktober 2020, Kementerian Pertahanan Azerbaijan melaporkan pertempuran di sekitar wilayah Nagorno-Karabakh –bagian pegunungan Azerbaijan yang dihuni dan dikendalikan oleh etnis Armenia. Dilaporkan, daerah Lachin dan Gubadli telah diserang roket dan artileri dari dalam wilayah Armenia.

Sementara di Nagorno-Karabakh, pejabat setempat menuduh pasukan Azerbaijan-lah yang menembakkan rudal Smerch ke sejumlah bangunan tempat tinggal di kawasan Stepanakert. Akan tetapi tuduhan tersebut lansgung dibantah pihak Baku.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Menlu Mike Pompeo telah bertemu secara terpisah Menlu dari kedua negara pada Jumat (23/10) dalam upaya mengakhiri hampir satu bulan pertumpahan darah yang terjadi di wilayah Nagorno-Karabakh.

Kementerian Pertahanan Nagorno-karabakh melaporkan jumlah total orang Armenia yang tewas dalam pertempuran yang terjadi selama berminggu-minggu itu telah meningkat dari 36 menjadi 963 orang, demikian dilaporkan kantor berita Rusia, Interfax.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Semua Pihak Perlu Bersinergi Wujudkan Pilkada Damai

Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) merupakan momen penting dalam kehidupan demokrasi di Indonesia. Pilkada tidak hanya sekadar agenda politik,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini