Bengkulu Selatan Berpotensi jadi Lumbung Jagung Nasional

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Kabupaten Bengkulu Selatan berpotensi menjadi lumbung jagung nasional di masa datang. Hal itu didukung karena memiliki tanah yang subur dan masih banyak lahan yang dapat dimanfaatkan untuk menanam jagung.  

Kabupaten Bengkulu Selatan berpotensi menjadi penghasil jagung terbesar, bahkan bisa mengalahkan Kota Gorontalo,” kata Wakil Ketua Majelis Perwakilan Rakyat (MPR) RI Fadel Muhammad.

Untuk itu dirinya dan pemerintah akan memberikan dukungan sepenuhnya agar Bengkulu Selatan menjadi lumbung jagung nasional di masa yang akan datang.

Wakil Gubernur (Wagub) Bengkulu Rosjonsyah mengatakan Kabupaten Bengkulu Selatan telah mampu memberdayakan serta mengembangkan jagung, sehingga ke depannya Bengkulu Selatan dapat benar-benar menjadi wilayah lumbung jagung di tingkat nasional dan petani jagung semakin sejahtera.

Bupati Bengkulu Selatan Gusnan Mulyadi mengatakan akan terus berusaha untuk mengembangkan jagung di Bengkulu Selatan agar ke depan Bengkulu Selatan bisa menjadi lumbung jagung nasional.

Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Bengkulu, Ricky Gunarwan menjelaskan bahwa di Kabupaten Bengkulu Selatan ada sekitar 10 ribu hektare lahan kosong yang dapat dimanfaatkan petani untuk menanam jagung.

“Kami sangat mendukung pengembangan tanaman jagung di Kabupaten Bengkulu Selatan, sehingga produksi meningkat dan kesejahteraan petani juga meningkat,” katanya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

A2RTU Gelar Expo Sistem Refrigerasi dan Tata Udara Pendukung Ketahanan Pangan dan Net Zero Emission

Mata Indonesia, Yogyakarta - Ketahanan pangan menjadi isu yang masif didengungkan oleh pemerintah. Terlebih, saat ini Indonesia bersiap menyongsong Indonesia Emas 2045. Di sisi lain, dalam Rencana Strategis (Renstra) Badan Ketahanan Pangan (BKP) yang kini diubah menjadi Badan Pangan Nasional (Bapanas) Kementerian Pertanian Republik Indonesia (Kementan RI) Tahun 2020-2024 menyebut bahwa pembangunan pangan di Indonesia masih menghadapi masalah. Utamanya, terkait dengan penyediaan (supply) pangan.
- Advertisement -

Baca berita yang ini