Belum Ada Varian Virus Baru karena Perketat Perjalanan Internasional

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 memastikan belum ada strain atau virus Covid-19 di Indonesia. Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito menegaskan bahwa hal ini disebabkan oleh kebijakan pemerintah yang memperketat perjalanan internasional sejak Desember 2020.

Diketahui bahwa pemerintah RI memperketat pelaksanaan protokol kesehatan bagi pelaku perjalanan internasional atau warga negara asing (WNA) yang hendak ke Indonesia.

“Artinya dengan pengetatan kita bermaksud agar jangan sampai strain baru dari Inggris tersebut masuk ke Indonesia,” kata Wiku, Kamis 18 Februari 2021.

Hal ini dipastikan berdasarkan surveilans yang dilakukan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman.

Melalui metode pengurutan genom atau whole genome sequencing secara menyeluruh mampu menyajikan 244 sampel yang dikumpulkan secara acak.

Wiku menjelaskan saat ini strain virus Covid-19 yang menyebar adalah D614G (virus yang mendominasi Indonesia) yang memiliki penularan 10 kali lebih cepat.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini