Belum Ada Bukti Ilmiah Vitamin D Jadi Faktor Sembuhkan Covid19

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Banyak orang menduga Vitamin D mampu mengatasi Covid19. Namun dr. Muhammad Fajri Addai mengungkapkan belum ditemukan bukti ilmiah kekurangan vitamin D menjadi faktor risiko Covid19 yang parah.

Dokter lulusan Universitas Gajah Mada tersebut menyatakan hubungan Vitamin D dengan Covid19 masih terus diteliti.

Faktanya Vitamin D, menurut Fajri, sangat penting untuk kesehatan tulang, gigi, dan otot. Selain itu membantu pengaturan gula darah, jantung dan pembuluh darah, paru-paru serta sistem pernapasan.

Vitamin D dibenarkan Fajri memiliki peran penting dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh manusia.

“Sistem-sistem tersebut adalah aspek yang terkena Covid19, tetapi belum bisa dipastikan pemberian vitamin D kepada orang dengan Covid19 membantu mereka pulih lebih cepat atau memperingan keadaan penyakitnya,” ujar Fajri seperti pesan yang diterima Mata Indonesia News, Rabu 2 Juni 2021.

Namun, faktor risiko sehingga menghasilkan Covid19 yang parah menurut penelitian sama dengan mereka yang mengalami defisiensi (kekurangan) vitamin D.

Faktor risiko itu adalah kesehatan umum yang buruk, pola makan yang buruk, dan kondisi kesehatan yang sudah ada sebelumnya, seperti diabetes, penyakit hati dan ginjal.⠀

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini