Beli Minyak Goreng Curah Tunjukkan KTP atau PeduliLindungi, Warga Yogya: Ribet!

Baca Juga

MATA INDONESIA, YOGYAKARTA – Pemerintah berencana menerapkan penggunaan Nomor Induk Kependudukan (KTP) dan aplikasi PeduliLindungi dalam penjualan minyak goreng. Masyarakat yang akan membeli minyak goreng jenis curah harus menunjukkan dua syarat itu

Tak sedikit dari aturan yang masih dalam pembahasan itu menuai pro dan kontra di masyarakat. Bahkan mereka mengaku susah jika hal itu di terapkan.

Merna Annisa, ibu rumah tangga yang tinggal di Lowanu, Brontokusuman, Mergangsan, Kota Yogya mengaku belum tahu adanya aturan penerapan pembelian minyak goreng menggunakan KTP atau aplikasi PeduliLindungi. Ibu dua anak ini mengaku sulit jika ada penerapan dua syarat itu. ”Belum tahu kalau ada aturan NIK dan PeduliLindungi. Orang di pasar susah menggunakan aplikasi, ribet,” katanya di Giwangan, Umbulharjo, Kota Yogya, Selasa 28 Juni 2022.

Merna mengaku menggunakan smartphone, namun memori penyimpanan gawai miliknya terbatas. Sehingga penerapan penggunaan aplikasi akan menyulitkannya berbelanja.

”Saya saja nggak punya aplikasi PeduliLindungi. Karena kalau scan selalu pakai punya suami. Kapasitas memori ponsel saya penuh,” katanya.

Ia pun menyebut kalau ia tidak pernah memakai banyak minyak. Konsumsi minyak juga terbilang minim, yaitu hanya satu liter dalam dua minggu.

“Saya tidak terlalu mengkonsumsi banyak. Saya itu pakai satu liter untuk dua minggu. Tapi ibu saya jualan angkringan. Mereka beralih ke curah. Seliter Rp 15 ribu. Kalau yang kemasan Rp 23,5 ribu. Jadi pindah ke situ,” ujarnya.

Sementara ketersediaan bahan pangan termasuk minyak goreng di kota Yogya lebih dari cukup.Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Yogya Veronica Ambar Ismuwardani mencatat ketersediaan minyak goreng rata-rata dalam sepekan terakhir 256,24 ton dan kebutuhan rata-rata mingguan 153,74 ton.

  • Harga minyak goreng curah Rp 15.500 per kilogram
  • Minyak goreng kemasan Rp 22.500-24.000 per liter dengan pasokan dari Semarang dan Surabaya.
  • Ketersediaan cabai rata-rata mingguan 21,23 ton sedangkan kebutuhan rata-rata mingguan 15,92 ton dengan harga Rp 80 ribu per kilogram pasokan dari Kulonprogo, Bantul, dan Magelang.
  • Beras, rata-rata mingguannya sebesar 10.887,59 ton sedangkan kebutuhan rata-rata mingguan 650,16 ton. Harga beras masih sekitar Rp 11 ribu per kilogram. Pasokan dari Bantul, Sleman, dan Klaten.
  • Sementara, ketersediaan telur ayam rata-rata mingguan 547,59 ton dengan kebutuhan rata-rata mingguan 410,69 ton. Harga telur berkisar Rp 28 ribu per kilogram, dengan pasokan dari Sleman dan Bantul.

Menurut Ambar, stok pangan di Yogya cukup dan harga stabil.

Reporter: M Fauzul Abraar

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Presiden Prabowo Tegaskan Tidak Ada Tempat untuk Judi Online di Indonesia

Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menegaskan komitmennya untuk memberantas judi online di tanah air. Pihak Istana melalui Menteri Sekretaris...
- Advertisement -

Baca berita yang ini