Begini Skenario MU Lolos dari Grup H Liga Champions

Baca Juga

MATA INDONESIA, MANCHESTER – Ada beberapa skenario yang bisa membuat Manchester United lolos dari penyisihan Grup H Liga Champions. Berikut penjelasannya.

Grup H Liga Champions satu-satunya grup yang persaingannya sangat ketat hingga matchday kelima. Ada tiga tim yang sama-sama mengemas sembilan poin, yakni MU, PSG, dan RB Leipzig.

MU di posisi puncak, PSG kedua, dan Leipzig ketiga. Tapi, posisi itu bisa saja berubah di matchday keenam atau laga pamungkas yang akan digelar Rabu 9 Desember 2020 dini hari WIB.

MU dipastikan lolos ke babak 16 besar dengan catatan tak kalah lawan Leipzig. Hasil imbang sudah cukup bagi mereka meraih satu tiket. Jika MU kalah, dan di laga lain PSG juga kalah, tetap Setan Merah tak lolos.

Kok bisa? PSG dan MU kan sama-sama mengemas sembilan poin? Betul, tapi MU kalah dalam catatan head-to-head. Manchester Merah menang 1-2 di kandang lawan, tapi kalah 1-3 di kandang sendiri.

PSG juga masih bisa gagal lolos ke babak 16 besar. Hal itu terjadi andai MU dan Leipzig bermain imbang, sementara PSG kalah dari Istanbul Basaksehir. MU dan Leipzig mengemas 10 poin dan PSG sembilan.

Hanya Basaksehir yang sudah dipastikan tak lolos. Satu di antara MU, PSG, dan Leipzig dipastikan akan turun kasta ke babak 32 besar Liga Europa.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Media Sosial sebagai Alat Propaganda: Tantangan Etika dalam Pengelolaan oleh Pemerintah

Mata Indonesia, Jakarta - Di era digital, media sosial telah menjadi saluran utama komunikasi massa yang memfasilitasi pertukaran informasi dengan cepat. Dalam kerangka teori komunikasi, media sosial dapat dilihat sebagai platform interaksi yang bersifat dialogis (two-way communication) dan memungkinkan model komunikasi transaksional, di mana audiens tidak hanya menjadi penerima pesan tetapi juga pengirim (prosumer). Namun, sifat interaktif ini menghadirkan tantangan, terutama ketika pemerintah menggunakan media sosial sebagai alat propaganda.
- Advertisement -

Baca berita yang ini