Begini Reaksi Para Senior Atas Penunjukkan Listyo Sebagai Kapolri

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Penunjukkan Komjen Listyo Sigit Prabowo sebagai calon  Kapolri menuai pro dan kontra di kalangan masyarakat karena dinilai “melangkahi” para seniornya dari berbagai angkatan kelulusan Akademi Kepolisian (Akpol).

Sejatinya Listyo merupakan calon termuda dibandingkan lima calon lainnya yang sebelumnya digadang-gadang akan menjadi calon Kapolri. Usia empat calon lainnya adalah; Arief Sulistyanto, 55 tahun; Boy Rafli Amar, 55 tahun; Gatot Eddy Pramono, 55 tahun dan Agus Andrianto, 53 tahun.

Sementara usia Listyo saat ini masih berusia 51 tahun. Artinya, pencalonan tunggal Listyo telah melewati empat angkatan seniornya yakni angkatan 1990, 1989, 1988 dan 1987.

Meski begitu, dia mendapat dukungan penuh dari berbagai pihak. Salah satunya Wakil Kepala Polri Komjen Gatot Eddy Pramono. Ia mendukung penunjukkan Listyo sebagai calon tunggal Kapolri.

Gatot berharap terpilihnya Listyo sebagai Kapolri bisa membawa institusi itu terus berbenah untuk membangun negara.

Hal serupa juga dikemukakan Kapolri, Jenderal Idham Azis. Ia mengajak semua pihak mendukung Komjen Listyo Sigit Prabowo menjadi Kapolri.

“Saya mengajak kepada rekan-rekan semua untuk bergandeng tangan memberikan dukungan kepada calon Kapolri Komjen Listyo Sigit Prabowo,” ujarnya.

Di samping dukungan penuh terhadap Listyo, prestasi mantan Kapolresta Solo tahun 2011 ini juga patut mendapat apresiasi lebih. Ketegasannya serta transparansinya dalam memecahkan kasus kejahatan sudah terbukti.

Terlihat dari tertangkapnya Rahmat Kadir dan Ronny Bugis sebagai pelaku penyiraman air keras kepada Novel Baswedan dan Djoko Tjandra, narapidana kasus korupsi hak tagih Bank Bali.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini