Begini Perasaan Tenaga Medis Corona, Minta Warga Taat

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Meski banyak yang menyadari perjuangannya, namun lebih banyak masyarakat Indonesia yang tidak peduli sehingga tenaga medis seperti Kapten Fitdy Eka meminta dengan sungguh-sungguh warga menaati protokol kesehatan agar wabah segera selesai.

“Rekan-rekan kami juga ingin pulang ketemu keluarga, anak-istri, dan orang tua. Pergerakan kami dibatasi, kami menyesuaikan,” kata Ketua Tim Perawatan Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet di Jakarta, Minggu 26 April 2020.

Dia mengingatkan masyarakat bahwa tenaga medis yang menangani pasien Covid19 seperti dokter, perawat, analis dan tenaga medis lainnya memiliki prosedur pembatasan interaksi langsung dengan keluarga untuk alasan mengurangi risiko penularan.

Selain itu para tenaga medis diwajibkan tetap tinggal dekat area perawatan pasien Covid19 selama beberapa pekan terakhir sehingga interaksi dengan keluarga dan kerabat dilakukan dengan panggilan video/video call melalui telepon seluler.

Dalam bertugas, Fitdy juga mengatakan harus bisa mengatasi rasa bosan di tengah tugas karena mengenakan alat pelindung diri (APD) lengkap selama 8 jam. Mereka tidak boleh makan, minum dan buang air.

Terdapat tiga shift tim medis yang bekerja selama masing-masing terbagi masing-masing delapan jam.

Mereka juga berupaya mengatur sedemikian rupa agar perawatan tersebut tetap berjalan baik pasien bisa sembuh dan corona tidak menginfeksi petugas.

Dengan kondisi seperti itu, Fitdy mengajak masyarakat juga harus berupaya memutus rantai penularan Covid19 sehingga tidak ada lonjakan drastis dari penderita.

Jika jumlah penderita Covid19 melebihi kapasitas fasilitas kesehatan maka akan semakin banyak yang tidak tertolong.

Dia meminta masyarakat tidak mudik tahun ini agar penularan Covid19 yang lebih luas lagi bisa dicegah.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Mengapresiasi Keberhasilan TNI Tembak Mati Anggota OPM Egianus Kogoya

Oleh : Loa Murib Keberhasilan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam menindak tegas Kelompok OrganisasiPapua Merdeka (OPM) Kodap III Ndugama pimpinan Egianus Kogoya patut mendapatkanapresiasi yang tinggi. Langkah tegas ini menjadi cerminan komitmen negara dalam menjagakeutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), sekaligus melindungimasyarakat Papua dari ancaman kekerasan yang kerap dilakukan kelompok separatis. Operasipenindakan oleh TNI di Kampung Aleleng, Distrik Tangma, Kabupaten Yahukimo bukansekadar respons militer, tetapi juga bagian dari upaya mengembalikan ketenangan warga sipildi Papua Pegunungan. Aksi brutal OPM sebelumnya telah mengganggu stabilitas dan menimbulkan luka mendalam, termasuk pembunuhan terhadap para pekerja pembangunan gereja di Wamena. Tak hanya itu, kelompok ini juga terlibat dalam perusakan hutan untuk ladang ganja ilegal, sebuah aktivitasyang menunjukkan bahwa tindakan mereka tidak lagi sekadar bernuansa ideologis, namunjuga merusak ekosistem dan tatanan sosial di daerah tersebut. Dalam konteks ini, langkahTNI hadir sebagai bentuk perlindungan negara terhadap warga yang selama ini hidup dalamketakutan. Informasi dari masyarakat menjadi kunci dalam keberhasilan operasi tersebut. Saat aparatmemperoleh laporan tentang keberadaan empat anggota OPM...
- Advertisement -

Baca berita yang ini