Begini Kronologi Meninggalnya Markis Kido

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Legenda bulutangkis Indonesia, Markis Kido meninggal dunia, Senin 13 Juni 2021. Dia diduga mengalami serangan jantung saat main bulutangkis.

Kido dan beberap rekannya rutin bermain bulutangkis setiap Senin di GOR Petrolin, Tangerang. Salah satu rekan yang bermain adalah juara Olimpiade 2000, Candra Wijaya.

Candra menyaksikan langsung ketika Kido tiba-tiba jatuh di lapangan. Dia langsung memberikan pertolongan pertama untuk juara Olimpiade 2008 itu.

“Kami memang rutin bermain ataupun bertemu Markis Kido setiap Senin. Saat pertama kali bertemu tadi, tidak ada yang berbeda dari Markis Kido. Suasana bermain tadi juga santai dan tidak berat. Kami juga sempat bercanda. Keadaan saat itu adalah Markis Kido sudah bermain setengah set 15-8 dan harus pindah tempat,” cerita Candra.

“Saya saat itu sedang menonton dari belakang. Saya kemudian kaget dan panik ketika melihat Markis Kido terjatuh dan tengkurap. Tidak normal. Dia tidak sadarkan diri dan mengorok,” katanya.

“Kami sudah berusaha semaksimal mungkin. Ada yang memberi air dan memompa jantung Markis Kido. Setelah itu, kami langsung membawa Markis Kido ke rumah sakit,” ujarnya.

Kido dibawa ke rumah sakit Omni yang jaraknya sekitar 15-20 menit. Sayang, nyawa kakak dua mantan pebulutangkis Pia Zebaidah dan Bona Septano tak tertolong. Candra pun meminta maaf pada pihak keluarga.

“Tidak lama setelah sampai di rumah sakit, Markis Kido sudah berpulang. Mungkin ini sudah kehendak Tuhan. Saya tidak menyangka. Kejadian itu berlalu sangat cepat. Saya sangat terpukul dan kehilangan. Saya merasa bersalah. Saya mohon maaf kepada keluarga,” katanya.

“Saya bersama rekan-rekan yang lain sudah berusaha maksimal memberi pertolongan di lapangan. Namun, Tuhan berkehendak lain,” ungkapnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Bersinergi Menjaga Netralitas Pemilu Demi Pilkada yang Berkualitas

Jakarta - Netralitas aparatur sipil negara (ASN) menjadi perhatian utama dalam menjaga kualitas Pilkada Serentak 2024. Badan Pengawas Pemilu...
- Advertisement -

Baca berita yang ini