Begini Jawaban Prabowo Soal Tugas Pengadaan Alutsista dari Presiden Jokowi

Baca Juga

MINEWS.ID, JAKARTA – Presiden Jokowi minta industri pertahanan dalam negeri dikembangkan untuk pengadaan alat utama sistem persenjataan (alutsista), Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengaku akan mengikuti semua perintah itu. Hal pertama yang akan dilakukannya adalah meninjau semua proyek pengadaan alutsista.

“Uang sangat berat didapat yaitu uang rakyat dari pajak. Jadi itu terus-menerus ditekankan Bapak Presiden kepada saya, dan saya menyambut baik perintah itu. Kita benar-benar ingin jaga tidak ada kebocoran, tidak ada penggelembungan mark up-mark up yang tidak masuk akal ini sudah kita berusaha,” kata Prabowo di Jakarta.

Menteri Pertahanan mengaku peninjauan pengadaan alutsista tersebut akan dilakukan dengan teliti apakah teknologinya sesuai dengan Indonesia atau tidak, serta apa saja yang benar-benar dibutuhkan TNI AL, TNI AD, TNI AU di garis pertahanan paling depan.

Misalnya soal alih teknologi dalam pengadaan pesawat tempur Sukhoi misalnya, Menhan Prabowo Subianto mengemukakan sedang dikaji terus untung-ruginya. Dia tidak memberi batas waktu kajian tersebut.

Soal penggunaan industri pertahanan dalam negeri dalam pengadaan alutsista, Prabowo menegaskan akan berusaha sebanyak mungkin melakukannya. Menurutnya, tidak hanya Pindad, sekarang banyak perusahaan swasta nasional yang bagus dalam pengadaan alutsista.

Dia menilai pengadaan alutsista untuk tahun 2020 sudah cukup baik sepanjang penggunaannya memang secara tepat.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Dekan Adab UINSA dicopot, SEMA PTKIN angkat bicara

Mata Indonesia, Surabaya – Senat Mahasiswa (SEMA) Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) se-Indonesia turut merespon terkait dengan pencopotan Dekan Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya yang dinilai sepihak dan tanpa proses yang jelas. Pencopotan yang dilakukan oleh Rektor UIN Surabaya, Prof Akhmad Muzakki, memicu reaksi keras dari berbagai pihak, termasuk mahasiswa dan civitas akademika UIN Surabaya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini