Begini Cara Batik Air ‘Mandi’ Usai Jemput Ratusan WNI di Cina

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Ratusan Warga Negara Indonesia (WNI) berhasil dievakuasi dari Wuhan, China terkait wabah virus corona. Mereka telah tiba di Bandara Hang Nadim, Batam pada Minggu 2 Februari 2020.

Usai digunakan untuk mengevakuasi WNI di Cina, pesawat Batik Air yang merupakan member dari Lion Air Group langsung mandi alias dibersihkan. Lalu bagaimana proses pembersihan pesawat berjenis Airbus 330-300CEO registrasi PK-LDY itu?

Melalui siaran pers yang diterima Senin, 3 Februari 2020, Corporate Communication Strategic of Batik Air, Danang Mandala Prihantoro, menjelaskan ada beberapa hal yang dilakukan untuk menjamin kebersihan pesawat usai melakukan misi kemanusiaan.

“Pada Minggu (2 Februari), mulai menjalani fase pengerjaan yang meliputi pembersihan, sterilisasi, penyemprotan, penggantian saringan udara kabin dan perawatan berkala selama beberapa hari,” kata Danang.

Bersih-bersih pesawat dari bakteri dan virus itu dilakukan Batik Air bekerja sama dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Batam, TNI AU, dan pusat perawatan pesawat Batam Aero Technic (BAT) member of Lion Air Group.

“Dilakukan penyemprotan cairan multiguna pembunuh kuman, bakteri, virus dan lainnya (disinfectant spray) oleh KKP yang berlangsung kurang lebih 120 menit. Pekerjaan mencakup di kabin, kokpit dan kompartemen kargo bagian bawah pesawat,” kata Danang.

Bersih-bersih tak hanya dilakukan dengan cara menyemprotkan disinfektan, namun juga mengganti sistem penyaringan udara yakni High Efficiency Particulate Air (HEPA). Sistem HEPA adalah sistem yang efektif menyaring virus dalam sirkulasi kabin pesawat.

Pembersihan pesawat Batik Air ini sudah sesuai dengan anjuran Airbus, pabrikan pesawat ini.

“KKP dan TNI AU memberikan izin kepada tim BAT untuk melakukan penggantian HEPA filter yaitu alat penyaring untuk sirkulasi udara dalam pesawat,” kata Danang.

Setelah itu, penyaring udara HEPA yang sudah dilepas dibungkus dengan pembungkus khusus dan diserahkan ke pihak yang berwenang untuk dibakar sesuai prosedur. Setelah dinyatakan steril oleh KKP, Airbus 330-300CEO ditarik ke hangar Batam Aero Technic untuk tahapan jadwal perawatan pesawat berkala (schedule maintenance).

Diketahui, dalam penjemputan itu, Batik Air bernomor penerbangan ID-8618 itu juga membawa 18 kru dan 30 tim medis, lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta pada Sabtu 1 Januari. Pesawat itu kemudian kembali ke tanah air dengan membawa pulang 238 WNI yang dievakuasi dari Wuhan, Provinsi Hubei, China.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Semua Pihak Perlu Bersinergi Wujudkan Pilkada Damai

Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) merupakan momen penting dalam kehidupan demokrasi di Indonesia. Pilkada tidak hanya sekadar agenda politik,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini