MATA INDONESIA, CIREBON – Pemda Provinsi Jawa Barat sudah mempersiapkan antisipasi arus mudik tahun ini yang diprediksi membludak setelah dua tahun agenda tersebut dilarang pemerintah di tengah Covid-19.
Selain itu, level PPKM yang sudah diturunkan dan aktivitas ekonomi mulai bergerak menuju normal semakin memperkuat prediksi membludaknya arus muduk di Indonesia yang disebut bakal mencapai angka 80 juta orang.
“Tadi kita (bersama Pak Presiden) juga rapat membicarakan persiapan mudik, karena potensinya ada 80 juta orang Indonesia yang dua tahun tidak pulang, tahun ini akan pulang, sehingga akan ada solusi-solusi melancarkan permudikan di tahun ini,” kata Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.
Beberapa kota di Jawa Barat akan menjadi jalur langganan para pemudik baik menggunakan jalur bebas hambatan maupun jalur arteri. Menurut Ridwan Kamil, Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat telah memperbaiki beberapa jalan rusak, agar para pengendara tetap aman saat berkendara selama mudik.
“(Jalan rusak jelang mudik) Kalau follow up berita-berita, semua sedang dikerjakan, khususnya persiapan untuk mudik melalui jalur-jalur lain, dan lagi direkomendasi jangan semua lewat Pantura,” ujarnya.
Untuk mengantisipasi mudik pertama di masa pandemi Covid-19, Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat telah menyiapkan beberapa strategi penyelenggaraan angkutan Lebaran 2022. Pertama, penyediaan info jalur utama dan alternatif mudik bagi masyarakat. Kemudian, rekayasa jalur lalu lintas di titik-titik prioritas, penyediaan layanan rest area yang nyaman bagi pemudik, penyediaan informasi arus lalu lintas secara live report.
“Kami juga tentunya melakukan analisis data yang ditujukan sepenuhnya untuk meningkatkan kenyamanan dan keselamatan lalu lintas saat mudik,” kata Kepala Dishub Jabar, A. Koswara.
“Kami juga menyediakan informasi layanan angkutan meliputi trayek, jadwal keberangkatan, pool, tiket dan lain-lain. Termasuk pengawasan tarif angkutan, serta keselamatan angkutan umum,” ucapnya.