Bantu Rusia, Tentara Suriah yang Perang di Ukraina Bakal Digaji 3 Ribu USD!

Baca Juga

MATA INDONESIA,  DAMASKUS – Militer Suriah mulai merekrut pasukannya untuk membantu Rusia berperang melawan Ukraina. Tak main-main, para tentara ini dijanjikan bayaran menggiurkan, yakni 3 ribu USD perbulan atau sekitar 43 juta Rupiah!

Jumlah fantastis ini dilaporkan sebanyak 50 kali gaji tentara di Suriah sana. Sementara informasi mengenai pendaftaran telah dipublish di situs web terkait rezim dalam beberapa hari terakhir.

Informasi tersebut termasuk profil yang terkait dengan Divisi ke-4, salah satu unit inti Bashar al-Assad. Salah satu iklan tersebut menyatakan bahwa pasukan yang mendaftar akan bertempur di Ukraina.

Pada Jumat (11/3), Presiden Vladimir Putin mengumumkan akan melibatkan hingga 16 ribu sukarelawan dari Timur Tengah yang dikerahkan bersama pemberontak yang didukung Rusia untuk bertempur di Ukraina.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa pengerahan akan dilakukan ke wilayah Donbas yang memisahkan diri di Ukraina timur. Di mana sebagian besar pertempuran baru-baru ini telah difokuskan.

Bahkan untuk militer yang lelah karena perang selama satu dekade di dalam negeri, tawaran gaji seperti itu mungkin akan terbukti menjadi bujukan yang menggiurkan bagi pasukan yang setia kepada Presiden Assad, yang telah merebut kembali kendali atas hampir dua pertiga wilayah Suriah.

Akan tetapi, Presiden Putin sebelumnya membantah bahwa pasukan Suriah akan dibayar.

“Jika Anda melihat bahwa ada orang-orang yang ingin atas kemauan mereka sendiri, bukan karena uang, untuk datang membantu orang-orang yang tinggal di Donbas, maka kita perlu memberi mereka apa yang mereka inginkan dan membantu mereka sampai ke zona konflik,” tutur Putin, melansir The Guardian.

Sebelumnya, The Wall Street Journal melaporkan bahwa Moskow telah merekrut warga Suriah, beberapa di antaranya telah tiba di Rusia. Keahlian mereka diharapkan dapat membantu Rusia merebut Kiev.

“Moskow merekrut warga Suriah yang terampil dalam pertempuran perkotaan untuk berperang di Ukraina,” kata seorang pejabat Amerika Serikat (AS) kepada Wall Street Journal, melansir New Zealand Herald.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini