Bantai Singapura 9-0, Timnas U-16 Jangan Terlena

Baca Juga

MATA INDONESIA, SLEMAN – Timnas Indonesia U-16 mencatatkan kemenangan telak 9-0 atas Singapura. Pelatih Bima Sakti meminta anak asuhnya tak terlena.

Bertanding di Stadion Maguwoharjo pada laga kedua penyisihan Grup A Piala AFF U-16, Rabu 3 Agustus 2022, timnas U-16 mencatatkan kemenangan kedua setelah sebelumnya menaklukkan Filipina 2-0.

Sembilan gol timnas U-16 dicetak Muhammad Nabil Asyura (3), Muhammad Kafiatur Rizky (2), Mokhamad Hanif Ramadhan, M. Risky Afrisal, Waliy Marifat, dan I Komang Ananta Krisna Putra.

Kemenangan ini menjadi modal penting melawan Vietnam di laga pamungkas, Sabtu 6 Agustus 2022. Hasil imbang cukup bagi timnas U-16 lolos ke semifinal. Tapi, Bima Sakti meminta anak asuhnya tak terlena.

“Semoga dari hasil skor besar ini, mudah-mudahan menjadi modal untuk menatap pertandingan di hari Sabtu tanggal 6 Agustus. Saya pikir ini pembelajaran untuk pemain, kami sebagai tim pelatih sudah mengedukasi mereka, beri ilmu agar mereka bukan hanya mendapatkan ilmu bola saja, tapi juga di luar lapangan,” ujarnya.

“Itu sangat penting untuk mereka. Kami edukasi mereka agar jangan cepat puas, jangan cepat sombong. Itu yang selalu kami sampaikan ke mereka sebelum pertandingan. Artinya walau kita menang besar kita tak bisa cepat puas. Tidak boleh euforia terlalu besar. Kami berharap masyarakat pencinta sepak bola juga jangan terlalu memuji terlalu besar, karena tim ini masih banyak kekurangan. Harus banyak belajar lagi,” katanya.

Bima berharap, para pemainnya dalam kondisi fit saat menghadapi Vietnam lusa karena waktu pemulihan yang cukup singkat.

“Dan yang terpenting adalah berproses dengan baik. Untuk pertandingan Sabtu nanti kita harus lebih waspada karena Vietnam tim bagus. Semoga pemain-pemain bisa cepat dalam pemulihan. Kami memiliki dua hari masa recovery,” ungkapnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pencegahan TPPO di Jogja Diperkuat, Gugus Tugas Dibentuk Kurangi Kasus

Mata Indonesia, Yogyakarta - Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) semakin menjadi perhatian serius di Indonesia, termasuk di Kota Yogyakarta. Korban TPPO seringkali berasal dari kalangan Pekerja Migran Indonesia (PMI), yang terjerat dalam kasus perdagangan manusia akibat berbagai faktor risiko.
- Advertisement -

Baca berita yang ini