MATA INDONESEIA, JAKARTA-Kontribusi bank syariah terhadap berbagai aktivitas ekonomi relatif masih rendah sehingga dapat terus didorong.
Untuk lebih meningkatkan peran bank syariah, Wakil Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Eko Listiyanto mengatakan pemerintah perlu mendorong lebih banyak produsen untuk masuk ke dalam ekosistem halal.
“Setelah banyak produsen masuk dalam ekonomi halal, akan lebih mudah mendorong bank-bank menyediakan layanan pembiayaan syariah. Karena pada umumnya bank follow the trade begitu ekonomi halal meningkat dengan cepat mereka akan menyambut,” katanya di Jakarta, Minggu 20 Februari 2022.
Saat ini pasar ekonomi halal tidak hanya menjadi incaran negara mayoritas muslim, tapi juga negara non-muslim, sehingga Indonesia diharapkan tidak melepaskan momentum ini untuk menjadi negara adidaya dalam perekonomian syariah.
“Di tengah persaingan tersebut, Indonesia harus mengoptimalkan peluang yang dimiliki secara tepat,” katanya.
Saat ini terdapat 20 Unit Usaha Syariah (UUS) dan 12 bank syariah dan di Indonesia dengan enam bank di antaranya memiliki modal inti kurang dari Rp 2 triliun dan hanya satu bank yang memiliki modal inti lebih dari Rp 20 triliun yakni PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI).