Bangunan Klub Strip di Alaska Beralih Fungsi menjadi Gereja

Baca Juga

MATA INDONESIA, ALASKA – Klub strip popular atau klub teranjang di Kota Alaska, Amerika Serikat kini berubah menjadi sebuah gereja. Ya, bangunan itu tak lagi menjadi tempat pertunjukan para penari telanjang, melainkan menjadi tempat perlindungan dengan menukar tiang penari dengan mimbar.

Ialah putri mantan seorang penari eksotis, Linda Dunegan, yang berhasil mengubah tempat penuh maksiat itu –yang cukup terkenal di kalangan lokal bahkan turis yang terletak di jalan raya utama menuju Anchorage.

Dunegan percaya bahwa campur tangan Tuhan berperan dalam mengubah bangunan yang pernah menjadi bangunan Fantasies on Fifth menjadi Open Door Baptist Church of Anchorage atau Gereja Baptis Pintu Terbuka Anchorage.

“Gereja ini muncul karena saya berdoa selama lima tahun,” kata Dunegan, yang mencoba membeli gedung itu sebelumnya tetapi sempat pergi ketika ia dan pemiliknya tidak menemukan kata sepakat, melansir Outlook India.

Kemudian pemilik memberi waktu sepekan kepada agen real estate untuk menjualnya dan menyarankan agen tersebut untuk menelepon Dunegan. Kali ini, menemui kata sepakat.

“Tuhan sangat baik kepada saya karena memberi saya keluarga, suami yang luar biasa, makanan di atas meja, tempat tinggal,” sambungnya.

Setidaknya 76 orang menghadiri acara pembukaan Gereja Anchorage, beberapa orang mungkin penasaran dan ingin melihat seperti apa gereja di dalam bekas klub tari telanjang. Kini gereja tersebut memiliki jemaat sekitar 45 orang di setiap pekannya.

Pendeta Kenny Menendez mengatakan bahwa Tuhan Yang Maha Kuasa menyetujui pekerjaan yang mereka lakukan. Ia pun berharap bahwa gereja yang terletak di antara toko ritel ganja, seks, dan motel dapat membantu memperbaiki lingkungan setempat.

”Saya akan mengatakan bahwa Tuhan senang memiliki perubahan, transformasi di gedung, tempat yang benar-benar pada akhirnya mengarahkan lebih banyak orang ke arah kebaikan,” kata Pendeta Kenny Menendez.

Sedikit kilas balik, tahun 1975, sang ibu bekerja menjadi seorang pelayan di sebuah bar di mana akhirnya ia bertemu pria AS yang kemudian menjadi suaminya. Meski telah menikah, keluarga baru tersebut harus berjuang secara finansial dan sering berpindah-pindah, dari Los Angeles ke Hawaii, Florida, Arizona, dan ke seluruh Pantai Timur.

Pada awal 1980-an, ibu dan ayah tirinya bercerai. Teman-teman mendorong ibunya untuk pindah ke Anchorage, mereka mengatakan ada banyak uang yang dapat dihasilkan dengan bekerja sebagai pelayan di bar yang dipenuhi pekerja industri minyak.

Begitu berada di kota terbesar di Alaska, ibunya dengan cepat mengetahui bahwa ia dapat mengumpulkan banyak uang dengan menari di bar yang berbeda. Namun, Dunegan tidak yakin apakah Fantasies on Fifth adalah salah satu tempat di mana sang ibu pernah bekerja.

Terlepas dari apa yang pernah dikerjakan sang ibu, Dunegan adalah seorang yang berprestasi. Dia belajar keras dan banyak membaca buku, yang membuatnya pergi ke perguruan tinggi, hingga akhirnya mendapatkan gelar doktor.

Dia juga memiliki karir militer hampir tiga dekade dengan layanan di Angkatan Udara dan Angkatan Laut cadangan dan Alaska Air National Guard. Dunegan kemudian menikahi Gerry Dunegan, seorang buruh pelabuhan, dan bersama-sama mereka membangun kepemilikan real estat.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini