MINEWS, JAKARTA-‘Mulutmu harimaumu’ mungkin itu istilah yang bisa digambarkan saat ini bagi unicorn asal Indonesia Bukalapak. Pasalnya, saat ini bukalapak sedang melakukan pemangkasan jumlah karyawan secara besar-besaran dan ratusan orang terkena dampak dari efisiensi tersebut.
Jika melihat kebelakang, kondisi bukalapak saat ini merupakan imbas dari cuitan seorang CEO dan Founder Bukalapak, Achmad Zaky di media social Twitter mengenai pembahasan dana riset soal industri yang dianggap terlalu kecil dan ada kata-kata presiden baru yang bisa naikin.
Akibatnya, warganet menyerukan untuk menguninstal platform belanja online tersebut. Jika disikapi dengan seksama, mungkin itu bisa saja menjadi alasan saat ini bukalapak mulai sepi dan tidak lagi diminati atau kalah saing dengan toko belanja online lainnya seperti tokopedia dan shoppee.
Itu kemungkinan saja dan bisa benar terjadi. Jangan pernah seorang pengusaha melawan pemerintah, yang ada harus bersinergi satu sama lain.
Diketahui, saat ini beberapa divisi seperti engineer, marketing, dan costumer service menjadi ‘korban’ dari dugaan pemangkasan Bukalapak tersebut.
Belum diketahui jumlah pasti berapa banyak karyawan yang terkena layoff. Selain berbagai divisi yang mengalami perampingan, Bukalapak pun dikabarkan menutup kantornya yang berada di Medan dan Surabaya.
Menanggapi hal tersebut, Head of Corporate Communication Bukalapak, Intan Wibisono mengungkap perusahaannya sedang menata diri dan mulai beroperasi layaknya perusahaan yang sudah dewasa.
“Bukalapak sudah tumbuh sebesar dan secepat ini dalam kurun waktu singkat. Di skala perusahaan seperti ini tentunya kami perlu menata diri dan mulai beroperasi layaknya perusahaan yang sudah dewasa, atau bisa kami sebut sebagai a grown up company,” ujarnya
Dia menambahkan visi perusahaan untuk tumbuh sebagai e-commerce yang berkelanjutan dalam jangka panjang. Sehingga, Intan mengungkap pertumbuhan Gross Merchandise Value (GMV) menjadi ukuran penting untuk e-commerce apapun.
“Perusahaan kami telah berkembang ke tahap berikutnya dan telah berhasil menghasilkan peningkatan dalam monetisasi dan memperkuat profitabilitas,” katanya.