MATA INDONESIA, JAKARTA-Bangkitnya perekonomian di tanah air, tidak hanya merupakan tugas pemerintah, namun dibutuhkan Kerjasama dari berbagai pihak. Salah satunya dari Jaringan Pengusaha Nasional (JAPNAS) yang turut bersinergi agar kegiatan ekonomi Indonesia dapat pulih dan bangkit.
“Pandemi covid-19 mengakibatkan tekanan bagi sektor usaha, meski di tahun 2022 kondisi perekonomian diperkirakan akan membaik. Namun untuk pulih diperlukan soliditas pelaku usaha dan sinergi antara pengusaha satu dengan yang lain,” kata Ketua Umum PP JAPNAS Bayu Priawan Djokosoetono di Jakarta, Minggu 19 Desember 2021.
Ia mengatakan tanda-tanda pemulihan ekonomi sudah mulai terlihat di triwulan III-2021 yang diperkirakan terus berlanjut melalui komitmen bersama antar pengusaha dengan pemangku kepentingan di Indonesia.
Untuk itu, ia mengharapkan kinerja perekonomian pada 2022 bisa mencapai kisaran 5,3 persen seiring dengan mulai membaiknya aktivitas ekonomi maupun penanganan pandemi yang lebih memadai.
“Tahun 2022 diperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai angka 5,3 persen. Prediksi ini cukup menggembirakan bagi sektor usaha. Artinya iklim usaha semakin membaik dan semakin positif,” kata Bayu.
Ia juga memastikan sinergi antara pengusaha dengan pemerintah dapat mengatasi tantangan dalam bidang kesehatan serta sektor kesehatan yang sudah terjalin dengan erat selama pandemi covid-19.
Ketua Umum KADIN Indonesia Arsjad Rasjid mengatakan terdapat tiga upaya yang bisa dilakukan untuk mengubah tantangan menjadi peluang di era pandemi yaitu digitalisasi, inovasi dan kolaborasi.
“Digitalisasi ini telah dilakukan di dunia pendidikan dan bisnis. Kedua, sektor usaha yang bertahan hanya mereka yang melakukan inovasi. Dan ketiga kolaborasi, gotong royong antara sektor usaha dan pemerintah dalam menangani dampak covid-19baik itu di sektor kesehatan maupun ekonomi,” katanya.
Oleh karena itu, ia mengajak para pengusaha untuk memanfaatkan peluang serta bersinergi dan bergotong-royong untuk memberikan sumbangan bagi pembangunan ekonomi nasional.
“Jika kita saling berkolaborasi, berinovasi, dan mampu memanfaatkan digitalisasi, kami yakin ini mampu mengubah tantangan menjadi peluang,” kata Arsjad.