Bangga! Indonesia Raih 4 Medali di Olimpiade Informatika Dunia

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA-Empat medali berhasil di raih oleh Indonesia dalam ajang Olimpiade Informatika Internasional di Baku, Azerbaijan. Medali tersebut diraih oleh empat siswa SMA berbeda di Indonesia.

Keempat pelajar itu adalah Abdul Malik Nurokhman dari SMA Semesta Semarang yang berhasil memperoleh medali emas. R. Fausta Anugrah Dianparama dari SMAN 1 Yogyakarta dan Vincent Ling dari SMA Pribadi Bandung berhasil meraih medali perak. Serta Moses Mayer dari SMA Jakarta Intercultural School yang mendapatkan perunggu.

Ajang kompetisi dunia ini dilaksanakan setiap tahun dengan melibatkan 380 peserta dari 88 negara. Dalam kompetisi ini tiap negara berhak mengirimkan 4 pelajar tingkat sekolah menengah.

Secara umum, posisi tiga besar pada kompetisi ini dipegang oleh peserta dari Amerika Serikat, Rusia, dan China. Sementara Indonesia ada di posisi 16 yang berhasil mendapat emas, posisi 68 dan 77 untuk medali perak, dan posisi 126 untuk medali perunggu.

Komite IOI Indonesia, Yugo Kartono ISal mengatakan bahwa keikutsertaan pelajar indonesia di ajang kompetisi internasional informatika ini sudah diikuti sejak tahun 1993. Indonesia berhasil memperoleh emas pada tahun 1997, 2008 dan 2019. Tercatat, tahun lalu Indonesia berhasil mendapat tiga perak dan satu perunggu.

Duta Besar RI untuk Azerbaijan, Husnan Bey Fananie mengatakan kemenangan ini merupakan bukti bahwa bangsa Indonesia memiliki para pemuda yang pintar dan luar biasa berprestasi. “Ini membuktikan bahwa indonesia merupakan bangsa yang besar yang tidak kalah dengan negara lain,” katanya.

 

 

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini