MATA INDONESIA, JAKARTA – Masalah konektivitas sudah menjadi tuntutan pertumbuhan ekonomi suatu daerah. Demikian pula yang terjadi dengan Indonesia.
Sebagai negara kepulauan, konektivitas menjadi sebuah keniscayaan. Oleh karena itu, Pemerintah terus menggenjot pembangunan bandar udara di sejumlah daerah untuk memacu pertumbuhan ekonominya.
Belum lama ini, Presiden Joko Widodo meresmikan Bandara Trunojoyo, Sumenep, Madura. Tentu banyak yang bertanya kenapa kabupaten paling timur Pulau Madura itu membutuhkan sebuah bandara? Ternyata kota yang terletak paling timur ini memiliki potensi bisnis yang cukup menjanjikan.
Sumenep adalah kabupaten penghasil migas. Selain daerah yang memiliki potensi pariwisata, pertanian dan perikanan. Dari sektor migas, di daerah itu terdapat delapan perusahaan migas yang sudah melakukan ekploitasi. Dan dua perusahaan yang masuk tahapan ekplorasi.
Artinya, keberadaan bandara itu sudah sangat tepat. Dengan adanya bandara itu, waktu tempuh ke Surabaya menjadi lebih singkat jika menggunakan transportasi darat yang membutuhkan waktu selama tiga jam.
Ketika meresmikan Bandara Trunojoyo, di Kabupaten Sumenep, Pulau Madura, Jawa Timur, pada Rabu 20 April 2022, Presiden Jokowi mengharapkan kehadiran bandara bisa meningkatkan konektivitas dari dan ke Pulau Madura. Serta membuka keterisolasian pulau-pulau terpencil yang ada di sekitarnya seperti Pulau Bawean dan Pulau Pagerungan.
“Alhamdulillah Bandara Trunojoyo telah selesai dan siap untuk melayani kebutuhan masyarakat di Pulau Madura dan pulau lainnya di sekitarnya,” kata Presiden Jokowi.
Ia mengatakan, dengan adanya pelayanan transportasi udara, dapat memangkas waktu tempuh perjalanan dari Madura ke pulau-pulau kecil di sekitarnya maupun sebaliknya. “Jika menggunakan kapal bisa berhari-hari. Dengan pesawat hanya satu jam saja,” jelasnya.
Presiden Jokowi meminta, jelang lebaran Idulfitri sudah ada pelayanan penerbangan dari Sumenep ke Surabaya PP dan Sumenep ke Jakarta PP. “Kita coba apakah akan penuh atau tidak penumpangnya. Menurut saya Insyaallah penuh,” ujar Presiden Jokowi.
Ia juga berharap, hadirnya pelayanan transportasi udara semakin melancarkan mobilitas masyarakat. Sehingga memunculkan titik-titik pertumbuhan ekonomi baru, usaha baru, dan lapangan kerja baru.
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menjelaskan bahwa bandara itu berpotensi melayani rute-rute ke Bali, Banjarmasin, dan Jakarta. “Karena banyak Masyarakat Madura yang bekerja di Kalimantan, Jakarta, dan Bali. Bahkan, Presiden minta agar ada rute Jakarta-Sumenep. Nah, jelang lebaran ini bisa buka rute itu,” ujar Menhub.
Saat ini, Bandara Trunojoyo telah melayani beberapa rute. Yakni Sumenep-Surabaya PP, Sumenep-Bawean PP, Sumenep-Pagerungan PP, dan Sumenep-Banyuwangi PP.
Menhub berharap, kehadiran bandara ini dapat mengembangkan potensi wisata dan memberikan kesejahteraan bagi masyarakat di Madura dan di Jawa Timur.
Budi Karya juga menjelaskan, tuntasnya pembangunan Bandara Trunojoyo membuktikan bahwa negara hadir melalui pembangunan bandara. Dan manfaatnya dapat terasa langsung oleh masyarakat. Dengan adanya bandara ini, kian membuka keterisolasian pulau-pulau terpencil yang ada di sekitar Pulau Madura.
Pemerintah menginisiasi pembangunan Bandara Trunojoyo sejak 2018. Pembangunan pertama kali adalah gedung terminal baru seluas 3.600 m2 dengan kapasitas 129.000 penumpang per tahunnya.
Tahap kedua pada tahun 2019 untuk pembangunan gedung terminal lantai 1. Dan tahap ketiga pada 2020 untuk pembangunan gedung terminal lantai 2. Bandara Trunojoyio memiliki landasan pacu (runway) sepanjang 1.600 meter x 30 meter sehingga sudah bisa didarati pesawat jenis ATR72. Pembangunan bandara itu menghabiskan dana Rp57 miliar yang berasal dari APBN.
Bandara Trunojoyo, Sumenep, Madura, merupakan bagian dari target Kementerian Perhubungan yang berencana membangun 10 bandara baru hingga 2024. Selain Bandara Trunojoyo, pemerintah juga baru saja menyelesaikan Bandara Toraja dan Ngloram, Cepu.