Bamsoet Soal Demo UU Ciptaker: Masyarakat Perlu Bersabar

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Ketua MPR RI Bambang Soesatyo alias Bamsoet berkomentar soal meluasnya aksi menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja di Indonesia, sejak regulasi itu disahkan DPR RI pada 5 Oktober lalu.

Kepada para demonstran dan masyarakat, Bamsoet meminta agar bersabar. Ia juga memberi nasihat, supaya pengunjuk rasa hanya menyampaikan pasal-pasal dalam UU Ciptaker yang menimbulkan keberatan, agar masalah tak melebar.

“Kami mengingatkan masyarakat yang akan melakukan aksi demo penolakan disahkannya UU Cipta Kerja untuk menyampaikan pasal-pasal mana saja yang menjadi keberatan, agar tuntutan tidak melebar ke arah yang merugikan masyarakat,” kata Bamsoet dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis 15 Oktober 2020.

Kemudian, ia menyarankan agar pemerintah menunjukkan komitmen menampung aspirasi yang disampaikan demonstyran, untuk kebutuhan penyusunan turunan UU tersebut. Bamsoet juga meminta para akademisi dilibatkan agar regulasi itu bisa dipertanggungjawabkan secara publik.

“Pemerintah tetap perlu mensosialisasikan kepada publik mengenai UU Cipta Kerja bahwa ketentuan yang belum diatur dalam UU tersebut akan diatur aturan turunannya, dan penyusunan aturan turunan dilakukan paling lama tiga bulan, sehingga masyarakat perlu bersabar,” ujarnya.

Lebih lanjut, Bamsoet juga mengingatkan agar demonstran tetap tertib serta tidak melakukan kekerasan, dan tak lupa pentingnya protokol kesehatan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini