Bamsoet Siap Bertarung dengan Airlangga Jadi Ketua Umum Golkar

Baca Juga

MATAINDONESIA, JAKARTA – Dukungan terus mengalir bagi Wakil Koordinator Bidang Pratama Partai Golkar Bambang Soesatyo (Bamsoet) untuk memantapkan diri maju sebagai Calon Ketua Umum (Caketum) Golkar. Kali datang dari sejumlah DPD Tingkat II Partai Golkar.

Pertemuan tersebut berlangsung di Ruang Ketua DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat 28 Juni 2019.

Ada tujuh DPD Tingkat II dari Kepulauan Riau, DPD Tingkat II dari sebagian Jawa Barat yang meliputi Kuningan, Cirebon dan Ciamis perwakilan DPD Tingkat II dari Maluku, serta perwakilan DPD Tingkat II dari Papua Barat yang hadir dalam pertemuan tersebut.

“Ingin menyampaikan dukungan dan mendorong saya untuk maju menjadi calon ketua umum Partai Golkar. Sebenarnya dari berbagai daerah ingin ke Jakarta dan bertemu menyampaikan dukungan,” ujar Bamsoet

Ia menyampaikan bahwa ada beberapa perwakilan dari daerah yang ingin menemuinya untuk menyampaikan dukungan. Namun, Bamsoet menegaskan dirinya masih menunggu putusan MK tadi malam.

“Setelah pak Jokowi menang, Maka hari ini saya buka menerima dukungan dan kedatangan kawan-kawan di daerah,” katanya.

Mereka yang hadir masing-masing diminta Bamsoet untuk menyatakan dukungannya secara tertulis dalam pernyataan resmi dan bermaterai. Bamsoet pun berterima kasih atas dukungan yang diberikan.

“Dan kepada mereka-mereka yang datang pada hari ini, saya mengucapkan terima kasih. Insyaallah saya akan laksanakan amanah itu dengan sebaik-baiknya,” katanya.

Ada lima poin yang menjadi aspirasi DPD Tingkat II dalam pertemuan hari ini. Mereka di antaranya meminta agar Partai Golkar setia dan mendukung pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) hingga selesai. Mereka juga berharap tidak ada keputusan Partai Golkar tingkat pusat tanpa melalui mekanisme partai yang mengacu pada AD/ART.

“Ketiga, tidak ada lagi Plt-Plt. Karena Plt menurut daerah, temen-temen daerah menjadi momok dari pada mereka selaku pimpinan partai di daerah. Aspirasi ini mereka sampaikan kepada saya, berharap ke depan tidak ada Plt-Plt dan partai harus bisa mengayomi daerah dan membina daerah sebagaimana fungsi pengurus pusat,” katanya.

Perwakilan DPD tersebut juga berharap agar pengurus Golkar diisi banyak anak muda setidaknya 60-70 persen dari jumlah pengurus. Selain itu, mereka menginginkan agar jabatan Ketum Golkar hanya berlaku satu periode.

“Saya juga setuju dengan bahwa Ketua Umum Partai Golkar hanya satu periode, sehingga kaderisasi di partai terus berjalan dengan lancar, tidak macet. Karena partai harus terus menerus melakukan penyegaran dan menyesuaikan dengan tantangan zaman,” katanya.

Ketua DPD Golkar Cirebon Toto Sunanto yang hadir dalam pertemuan tersebut mengaku mendukung penuh pencalonan Bamsoet sebagai Caketum Golkar. Ia berharap Bamsoet bisa membawa perubahan untuk partai berlambang pohon beringin itu.

“Ya secara keseluruhan ya kinerjanya (Bamsoet) cukup bagus. Mudah-mudahan bisa ingat di DPD-DPD di bawah,” katanya.

Berita Terbaru

Danantara Dorong Kontribusi Program Swasembada Pangan

Oleh: Puteri Mahesa Widjaya*) Indonesia memasuki babak baru dalam upaya mewujudkan kemandirian pangannasional melalui langkah-langkah progresif yang digerakkan oleh Badan PengelolaInvestasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara). Lembaga ini tampil sebagai simboltransformasi pengelolaan aset negara yang bukan hanya efisien secara ekonomi, tetapijuga berpihak pada kebutuhan strategis bangsa. Dengan visi kuat dan strategi terukur, Danantara membuktikan diri sebagai motor penggerak utama program swasembadapangan. Langkah-langkahnya mencerminkan optimisme masa depan, di mana kekuatandomestik diolah menjadi sumber daya nasional yang berdaulat. Danantara hadir bukansekadar sebagai pengelola investasi, tetapi sebagai garda depan perubahan yang membawa harapan besar bagi terwujudnya kedaulatan pangan Indonesia. Komitmen Danantara terhadap program swasembada pangan mendapat apresiasi dariberbagai pihak, termasuk legislatif. Anggota Komisi VI DPR RI, Subardi, menyampaikan harapan besar agar Danantara dapat menjadi pemimpin dalam penguatan kedaulatanpangan nasional. Ia menegaskan bahwa Danantara memiliki kapasitas kelembagaanuntuk mengonsolidasikan aset-aset negara, termasuk lahan dan alat produksi yang belum terkelola secara maksimal. Menurutnya, banyak aset tanah milik negara, baikyang dikelola BUMN seperti PT Perkebunan Nusantara, Perhutani, maupun ID Food, yang dapat diberdayakan untuk mendukung ketahanan pangan. Dukungan ini menjadipenguat arah kebijakan Danantara dalam memanfaatkan kekuatan domestik gunamemenuhi kebutuhan strategis bangsa. Salah satu fokus utama Danantara dalam mewujudkan swasembada pangan adalahkonsolidasi aset-aset negara berupa lahan produktif. Melalui identifikasi dan pemetaanulang terhadap lahan-lahan yang selama ini belum dimanfaatkan secara optimal, Danantara mengambil langkah proaktif untuk menjadikannya sebagai basis produksipangan. Lahan milik negara yang berada di bawah pengelolaan berbagai BUMN kinidiarahkan untuk mendukung pertanian strategis, termasuk komoditas pangan pokokyang selama ini menjadi kebutuhan utama masyarakat. Hal ini sejalan dengan visijangka panjang pemerintah untuk menjadikan tanah sebagai sumber dayaberkelanjutan demi kesejahteraan rakyat. Tak hanya itu, Danantara juga mengedepankan revitalisasi pabrik dan alat produksiyang tersebar di berbagai wilayah. Dengan menghidupkan kembali fasilitas produksimilik negara, Danantara membangun fondasi industri pangan yang kuat dan efisien. Pabrik-pabrik yang telah dipulihkan akan difungsikan kembali sebagai pusat pengolahanhasil pertanian, gudang logistik, maupun sebagai pusat distribusi bahan pokok. Langkahini akan mempercepat rantai pasok, mengurangi biaya logistik, serta meningkatkandaya jangkau pangan ke seluruh penjuru nusantara. Dukungan Danantara terhadap ketahanan pangan juga ditunjukkan melalui konsolidasisektor pupuk. Chief Operating Officer BPI Danantara, Dony Oskaria, menjelaskan bahwadalam rencana kerja tahun 2025, industri pupuk menjadi salah satu prioritas utama. Konsolidasi ini mencakup pembangunan dan perbaikan pabrik, serta penyederhanaanproses bisnis agar produksi lebih efisien. Menurutnya, strategi ini bertujuan menurunkanbiaya produksi pupuk dan memastikan ketersediaannya bagi petani di seluruh wilayahIndonesia. Langkah tersebut menjadi bukti nyata bahwa Danantara tidak hanya fokuspada aspek korporasi, tetapi juga pada pelayanan terhadap kepentingan publik secaraluas. Dony juga menjabarkan bahwa Danantara telah menetapkan tiga klaster program utama: restrukturisasi, konsolidasi, dan pengembangan. Ketiga pilar ini menjadi fondasidalam optimalisasi sembilan sektor strategis BUMN, termasuk sektor pangan, pupuk, kawasan industri, dan hilirisasi komoditas. Program kerja ini mencerminkan keseriusanDanantara dalam membentuk sistem industri nasional yang tangguh dan efisien, dengan tujuan akhir mendukung kemandirian ekonomi dan ketahanan nasional. Untuk memastikan keberlanjutan seluruh inisiatif tersebut, Danantara juga menekankanpentingnya penguatan tata kelola kelembagaan, termasuk di bidang manajemen risiko, legalitas aset, sumber daya manusia, dan keuangan. Pendekatan ini menunjukkanbahwa transformasi yang dilakukan Danantara bukan semata-mata pada sisi fisik atauaset, tetapi juga menyangkut reformasi manajerial yang menyeluruh. Dalam konteks ini, Danantara hadir sebagai wajah baru dari pengelolaan investasi negara yang modern, efisien, dan berpihak pada kepentingan nasional jangka panjang. Langkah-langkah strategis Danantara juga didukung dengan kolaborasi lintas sektor, baik dengan kementerian teknis, pemerintah daerah, hingga pelaku usaha dankomunitas lokal. Kemitraan yang inklusif ini menjadi kekuatan penting dalammempercepat implementasi program swasembada pangan secara merata di berbagaiwilayah Indonesia. Dengan memperkuat sinergi, Danantara memastikan bahwa setiapelemen dalam rantai nilai pertanian, mulai dari produksi hingga distribusi, dapatberfungsi optimal. Dalam konteks pembangunan nasional, kehadiran Danantara menjadi representasi daritekad bangsa untuk berdiri di atas kaki sendiri. Pengelolaan aset negara yang diarahkanuntuk kebutuhan rakyat merupakan bentuk nyata dari ekonomi berdaulat. Melaluilangkah-langkah konkret yang dilakukan saat ini, Danantara tidak hanya memperkuatsektor pangan, tetapi juga meneguhkan peran strategis BUMN sebagai instrumenpembangunan nasional yang relevan dan berdampak langsung. Dengan arah yang jelas dan semangat kolaboratif yang tinggi, Danantara diyakini akanmenjadi lokomotif baru dalam mewujudkan swasembada pangan yang berdaulat, inklusif, dan berkelanjutan. Indonesia sedang bergerak menuju kemandirian pangan, dan Danantara berada di garda depan perjuangan ini, membawa harapan, solusi, danmasa depan yang lebih cerah bagi seluruh rakyat Indonesia. *Penulis merupakan Jurnalis Ekonomi dan Investasi
- Advertisement -

Baca berita yang ini