Bakar Al-Qur’an, Seorang Pria Tewas Diamuk Masa

Baca Juga

MATA INDONESIA, ISLAMABAD – Seorang pria dilempari batu hingga tewas karena diduga menodai ayat suci Al-Qu’an. Insiden ini terjadi di sebuah desa terpencil di Pakistan timur.

Pelaku pembakaran yang tewas yang diidentifikasi sebagai Mushtaq Ahmed, berusia 41 tahun itu membakar kitab suci umat Islam di dalam sebuah masjid, demikian dilaporkan seorang penjaga masjid setempat.

Polisi telah menahan 36 pria yang tinggal di dekat masjid sehubungan dengan insiden pembakaran tersebut.Namun, mereka menduga sekitar 300 orang turut ambil bagian.

Menurut saksi, petugas dari kantor polisi Tulamba dilarikan ke masjid dan menahan seorang pria, tetapi massa yang marah merebutnya dari mereka, bahkan memukuli polisi ketika mereka mencoba menyelamatkan pelaku pembakaran Al-Qur’an tersebut.

Petugas berusaha mengeluarkan jasadnya dari tempat kejadian, tetapi massa mulai melempari mereka dengan batu, menyebabkan tiga dari mereka mengalami luka-luka. Lebih banyak petugas tiba di tempat kejadian kemudian untuk mengeluarkan mayat.

Mian Mohammad Ramzan, penjaga masjid, mengatakan dia melihat asap di dalam masjid dan bergegas untuk menyelidiki. Dia menemukan satu Quran dibakar dan melihat seorang pria mencoba untuk membakar Al-Qur’an lain.

Dia mengatakan orang-orang datang untuk salat malam saat dia berteriak pada pria itu untuk berhenti membakar Al-Qur’an.

Berdasarkan penuturan Kepala Polisi daerah itu, Munawar Gujjar, pelaku pembakaran Al-Qur’an mengalami gangguan mental selama 15 tahun terakhir. Sementara menurut pihak keluarga, pelaku kerap hilang dari rumah selama berhari-hari, mengemis dan memakan apa pun yang ia temukan.

Perdana Menteri, Imran Khan mengatakan bahwa ia sedang mencari laporan dari Kepala Menteri Punjab tentang penanganan polisi atas kasus ini, dengan mengklaim mereka ‘gagal dalam tugas mereka.’

“Kami tidak menoleransi siapa pun yang mengambil tindakan hukum dan hukuman mati tanpa pengadilan akan ditangani dengan penuh keseriusan hukum,” kata Imran Khan dalam Twitter, melansir Daily Mail.

Kematian itu terjadi beberapa bulan setelah hukuman mati tanpa pengadilan terhadap seorang manajer asal Sri Lanka dari sebuah pabrik peralatan olahraga di Sialkot di provinsi Punjab. Ia dituduh melakukan penistaan ​​oleh para pekerja.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Upaya Aparat Keamanan dalam Mewujudkan Pilkada Kondusif

Dalam upaya menciptakan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang kondusif dan aman, peran aparat keamanan sangatlah vital. Dengan sinergi yang...
- Advertisement -

Baca berita yang ini