Bahas Endemi jika Usai Lebaran Tak Ada Lonjakan Kasus Covid-19

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Pembahasan kemungkinan peralihan dari pandemi ke endemi dilakukan jika tidak ada lonjakan kasus Covid-19 setelah libur Idul Fitri/Lebaran 2022.

Kepala Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Letjen TNI Suharyanto mengatakan pihaknya harus berhati-hati dan waspada. Lantaran banyak faktor untuk memutuskan hal tersebut. Meski sudah banyak kalangan yang membicarakannya.

“Kita harus tetap hati-hati dan waspada. Banyak faktor tentu saja juga tidak bisa diputuskan oleh Satgas, nanti sambil berjalan melihat bagaimana perkembangan ke depan,” kata Suharyanto, Kamis malam 31 Maret 2022.

Suharyanto berharap setelah Lebaran 2022 kondisi kasus Covid-19 tidak seperti setelah liburan panjang sebelumnya. Di mana terjadi peningkatan kasus secara signifikan. Apalagi muncul varian baru.

”Apabila tetap landai, tidak terjadi peningkatan kasus yang signifikan, mungkin akan berpikir untuk beralih status pandemi menjadi endemi,” kata dia.
Ia mengatakan pada mudik Lebaran 2022 memang tidak ada penyekatan penyekatan oleh unsur keamanan, tetapi akan ada random sampling, dan pos pelayanan untuk mengecek status PeduliLindungi.
Satgas mengharapkan masyarakat Indonesia dapat mudik dengan aman dan menjalani ibadah bulan Ramadan dengan tenang. Dengan tetap proteksi maksimal dan berlapis terhadap diri sendiri dan keluarga dengan vaksinasi.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini