Bagaimanakah Nasib Irlandia Utara Pasca Kematian Ratu Elizabeth II?

Baca Juga

MATA INDONESIA,LONDON – Kematian Ratu Elizabeth adalah pengingat bagi Inggris dan Irlandia bahwa keduanya perlu secara proaktif menjaga hubungan.

Michael Martin mencatat perjalanan ratu ke Irlandia pada tahun 2011 adalah salah satu momen penting untuk hubungan antara keduanya. Disana masyarakat Irlandia menyambut ratu dengan suka cita.

Itu merupakan suatu keberhasilan diplomatik yang meninggalkan Irlandia dengan rasa kecintaan pada Ratu Elizabeth II.

Melansir dari BBC, kepergian Ratu Elizabeth meninggalkan luka terdalam tetapi juga menjadi harapan untuk hubungan masa depan antara Inggris dan Irlandia yang lebih baik. Selama ini Irlandia hidup di bawah tekanan dengan rencana pemerintah Inggris untuk menghapus bagian dari pasca-Brexit.

Protokol Irlandia merupakan salah satu pakta yang membuat Uni Eropa hadir dengan integritas pasar tunggalnya yang luas. Protokol tersebut disetujui sebagai bagian dari kesepakatan perceraian Brexit Inggris dengan UE.

Selain itu protokol tersebut juga memuat pengakuan status Irlandia Utara sebagai wilayah pasca-konflik yang rapuh, dan harus berbagi perbatasan darat dengan Inggris dan Uni Eropa.

Ratu Elizabteh di Irlandia diingat sebagai penyembuh dan pembawa perdamaian. Jika mundur ke seratus tahun lalu, di tempat ini juga lah terjadi pemberontakan yang mengadu antara tentara Republik Irlandia melawan pasukan Inggris.

Dalam tragedi ini, dua walikota tewas. Satu dibunuh oleh polisi yang menyamar, dan penggantinya meninggal akibat mogok makan di penjara Inggris.

Adanya kesepakatan Jum’at Agung tahun 1998 antara kedua negara menandakan bahwa hubungan antara keduanya mulai membaik.

Disamping itu, Raja Charles III juga memiliki peran penting dalam kunjungannya sendiri ke Irlandia Utara pada tahun 1995,2002,dan 2015.

Pada kunjungan terakhirnya, ia telah membuat pidato yang sangat murah hati dengan mengingat semua korban yang telah meninggal.

Dia menunjukkan bahwa bukan hanya mereka yang menderita luka sendiri namun Kerajaan Inggris juga merasakan duka dengan pembunuhan Lord Mouthbatten, paman Duke of Edinburg dalam pengeboman Irlandia Utara.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Siap Amankan Natal dan Tahun Baru, GP Ansor Gunungkidul Siagakan 300 Anggota.

Mata Indonesia, Gunungkidul - Ketua PC Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kab. Gunungkidul, Gus H. Luthfi Kharis Mahfudz menyampaikan, dalam menjaga Toleransi antar umat beragama dan keamanan wilayah. GP Ansor Gunungkidul Siagakan 300 Anggota untuk Pengamanan Nataru di Berbagai Wilayah di Kab. Gunungkidul.
- Advertisement -

Baca berita yang ini