MATA INDONESIA, INTERNASIONAL – Ada kejadian langka di Kazakhstan, ketika penerapan lockdown akibat Covid-19 yang diberlakukan oleh pemerintah setempat. Sejumlah macan tutul kedapatan bekeliaran di wilayah pendakian terkenal dan terekam oleh warga sekitar.
Menurut ahli zoologi dari Snow Leopard Foundation, Alexey Grachyov, bukan hal mengejutkan jika macan tutul salju itu turun ke pemukiman. Karena pada dasarnya, habitat hewan itu bukanlah dataran tinggi atau gunung, melainkan dekat dengan kehidupan manusia.
“Mereka adalah populasi unik yang telah beradaptasi dengan kehadiran manusia. Setiap macan tutul salju mungkin melihat manusia, mobil, melihat kota setiap hari, melihat kota itu merambah habitat mereka,” ujar Grachyov, seperti dikutip dari 9news, Senin 25 Mei 2020.
Terekam oleh warga, ada tiga ekor macan tutul salju, yakni pejantan dan betina serta anaknya yang tertangkap kamera di wilayah sungai Big Almaty.
Grachyov menyebut, di wilayah tersebut, diketahui ada sekitar 20 ekor macan tutul saja. Kemunculannya jelas dianggap sesuatu yang langka atau jarang terjadi dalam beberapa tahun terakhir.
Sejauh ini, menurut Daftar Merah Spesies Terancam IUCN, macan tutul salju atau lebih dikenal dengan nama Snow Leopard ini masuk dalam kategori rentan.
Jumlahnya di seluruh dunia kurang dari 10 ribu ekor, yang tersebar di sejumlah wilayah seperti Asia tengah dan selatan. Sementara di Khazakhstan, jumlah spesies ini diperkirakan hanya sekitar 150 ekor saja.
Macan tutul salju berbulu abu-abu atau putih dengan motif tutul warna hitam dan ekor yang lebat. Habitatnya berada di wilayah pegunungan luas, seperti di Rusia, Mongolia, China, Nepal, Pakistan, dan Afghanistan.