Awas! Hoax Vaksin Covid-19 Meradang, Kominfo: Ada Ribuan

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Tak bisa dipungkiri, masih banyak masyarakat Indonesia yang takut akan vaksinasi Covid-19. Muncul pula kabar simpang siur yang tak bisa dipertanggung jawabkan soal hadirnya vaksin di Indonesia.

Salah satu penyebab masyarakat takut dengan vaksinasi ialah beredarnya hoax. Munculnya kabar hoax tersebut membuat masyarakat makin ragu dengan keamanan vaksin Covid-19.

Faktanya, di Indonesia kabar hoax soal vaksin Covid-19 masih meradang. Hal itu turut diungkap oleh Dimas Aditya Nugraha, selaku Koordinator Audio Visual dan Media Sosial GPRTV Kementerian Kominfo RI. Ia mengatakan laporan soal hoax vaksin Covid-19 masih menjamur setiap harinya.

“Di Indonesia ada setiap hari laporan tentang hoax, kita report setiap hari sebagai acuan,” ucapnya saat diwawancarai Mata Indonesia, Kamis 28 Januari 2021.

Parahnya lagi, Adit mengatakan bahwa hoax tersebut bisa mencapai ribuan. Itu mengapa  memberantas kabar keliru soal vaksin Covid-19 tak mudah ditangani.

“Gak gampang ya untuk menangani ini, kalau dari kitanya kan pasti di take down (hoax-nya) gitu, Tapi kita butuh banyak pihak yang membantu misalnya partisipasi dari masyarakat, kita juga bantu kasih literasi digital agar masyarakat bisa tahu ciri-ciri dari kabar hoax itu seperti apa,” ucap Dimas.

Sementara itu, Dimas juga menunjukkan rilis dari hasil laporan mengenai kabar hoax soal vaksin Covid-19. Kominfo bisa mendapat kurang lebih 89 laporan kabar hoax setiap harinya.

Beberapa kabar hoax tentang vaksin Covid-19 yang berhasil ditangani Kominfo ialah soal gerea yang haramkan vaksin, data kematian akibat vaksin Sinovac, foto-foto perubahan wajah sebelum dan sesudah vaksin, serta masih banyak lagi.

Untuk itu, masyarakat dituntut untuk lebih cermat dan pintar dalam memilih informasi. Dimas pun memberi saran agar publik lebih waspada dengan kabar-kabar yang beredar di platform sosial media tanpa ada sumber yang jelas.

“Mereka harus kenali ciri-cirinya misalnya hurufnya besar-besar sampai ada yang menyuruh untuk memviralkan, itu biasanya hoax,” kata Dimas.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Di Era Pemerintahan Presiden Prabowo, Korban Judol Diberikan Perawatan Intensif di RSCM

Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Pemberdayaan Masyarakat mengumumankan adanya inisiatif baru dalam upaya menangani dampak sosial dan psikologis...
- Advertisement -

Baca berita yang ini