MINEWS, JAKARTA-50 anggota polri yang merupakan tim teknis untuk menangani kasus penyiraman air keras terhadap penyidik senior KPK, Novel Baswedan. Mereka mulai bekerja awal Agustus mendatang yang dipimpin langsung oleh Kabareskrim Komjen Idham Azis.
Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Asep Adi Saputra mengatakan tim akan diisi 50 polisi yang dinilai Polri memiliki prestasi dan juga punya kemampuan teknis secara andal, professional.
Asep mengatakan pelibatan Densus 88 Antiteror dalam tim teknis karena rekam jejak keberhasilan dalam pengungkapan kasus. Selain itu, Densus 88 disebut memiliki teknologi yang mumpuni dan diharapkan dapat mendukung kinerja ti
Polri berkomitmen akan transparan dalam menangani kasus teror terhadap Novel, sambung Asep, meskipun tak seluruh informasi bisa diberikan ketika masih dalam tahap penyelidikan.
“Itu kita perlu sampaikan supaya masyarakat itu tidak bertanya-tanya ya. Tapi semua itu ada batasannya, ada yang bisa di-publish, ada yang memang bisa dikecualikan untuk tidak bisa dikasih tahu pada masyarakat karena masih rahasia penyelidikan,” katanya.
Tim teknis ini dibentuk berdasarkan rekomendasi dari tim pakar kasus Novel yang telah mengumpulkan fakta dalam enam bulan kemarin. Tim pakar menyebut motif penyerangan adalah rasa sakit hati dan keinginan membuat Novel menderita.