MATA INDONESIA, MELBOURNE – Australia kembali meminta junta militer Myanmar untuk membebaskan seorang penasihat ekonomi asal Negeri Kangguru yang juga turut ditahan bersama pemimpin de facto, Aung San Suu Kyi.
Sean Turnell, profesor ekonomi di Macquire University di Sydney yang merupakan penasihat ekonomi Aung San Suu Kyi selama bertahun-tahun didakwa sepekan yang lalu di bawah undang-undang rahasia resmi Myanmar.
Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia mengungkapkan bahwa Turnell telah ditahan dengan akses konsuler terbatas dan menyebut penahanan tersebut sewenang-wenang.
“Australia terus mengupayakan pembebasan segera dan informasi resmi tentang alasan penahanannya baik di Myanmar maupun melalui kedutaan besar di Australia,” kata seorang juru bicara kementerian luar negeri dalam sebuah pernyataan.
“Kami menyerukan kepada rezim militer untuk mengizinkan Profesor Turnell kembali ke keluarganya di Australia,” sambung sang juru bicara Australia.
Turnell adalah warga negara asing pertama yang ditangkap setelah kudeta militer 1 Februari menggulingkan pemerintahan Aung San Suu Kyi dan menahan sejumlah pejabat partai berkuasa, Partai Liga Nasional untuk Demokrasi.