MATA INDONESIA, JAKARTA-Sebanyak 847 tatung dari Australia dan Malaysia meriahkan Festival Cap Go Meh (CGM) di Singkawang tahun ini. Tatung merupakan sosok manusia yang menurut beberapa kepercayaan mampu dirasuki roh dewa.
“Tatung yang terdiri dari tatung pakai tandu dan tanpa tandu, barongsai, naga, kilin, miniatur dan sanggar seni budaya lainnya. Ada peserta tatung dari luar negeri seperti Malaysia dan Australia,” kata Wali Kota Singkawang, Tjhai Chui Mie, mengutip Antara.
Tjhai Chui Mie mengatakan, Festival CGM Singkawang merupakan perayaan terbesar di Indonesia, bahkan beberapa media menyebutkan sebagai event terbesar di dunia. Karena melibatkan para tatung dengan atraksinya yang menarik.
“Tentu kami bersyukur dan bangga karena Festival Cap Go Meh Kota Singkawang kembali masuk dalam Kalender 100 Of Event tahun 2020, yang dikeluarkan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI,” katanya.
Oleh karena itu, Pemkot Singkawang bersama panitia harus terus melakukan berbagai inovasi sehingga mampu menyuguhkan tontonan yang menarik, lebih berkualitas dan memiliki keunikan yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.
“Rekor MURI berupa replika Pagoda tertinggi dengan ukuran tinggi 20,20 meter terdiri dari delapan tingkat dan dua tingkat terbuka untuk umum sesuai dengan filosofi Cap Go Meh tanggal 8 bulan 2 tahun 2020,” ujarnya.
Ia menjelaskan, Festival Cap Go Meh Singkawang diakui sebagai kekayaan intelektual komunal ekspresi budaya tradisional oleh Kemenkum dan HAM.
Ketua Umum Panitia Imlek dan Cap Go Meh Singkawang, Hengki Setiawan mengatakan, perayaan Imlek dan Cap Go Meh tahun ini mengusung tema budaya sebagai pemersatu bangsa.